Jumat 22 May 2015 21:00 WIB

Penindasan Muslim Rohingya Dimulai Sejak Berdirinya Burma

Rep: c97/ Red: Agung Sasongko
Muslim Rohingya
Foto: AP
Muslim Rohingya

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengiriman bantuan oleh ACT ke Rohingya banyak sekali menempuh kendala. Bahkan sembako yang dikirim untuk umat Muslim di sana harus diambil dulu 20 persennya bagi para buddish. Tidak sedikit juga lembaga internasional yang diusir oleh junta militer.

Insan memaparkan, kondisi Muslim Rohingya justru lebih parah dari Muslim Gaza. Selama 30 tahun desa-desa mereka dibakar, anak-anaknya disembelih, dan penduduk banyak yang disiksa serta disuruh kerja paksa. "Beruntungnya di Gaza, umat Muslim masih bisa membela diri dan tinggal di kampung halamannya. Sedangkan di Rohingya tidak," tandasnya.

Insan pun menceritakan bahwa penindasan Muslim di Rohingya berawal dari pembentukan negara Burma. Saat itu di sana berdiri Negara Muslim Malaka. Namun setelah para budhis datang, mereka membentuk negara Burma atau Miyanmar tanpa sedikitpun melibatkan pendapat kaum Muslim. Sebab Muslim dianggap sebagai kasta terendah bagi mereka.

Setelah itu, mereka terus berupaya mengusir umat Islam dengan berbagai cara, termasuk penyiksaan yang kejam. Akibatnya etnis Rohingya yang berkulit coklat kehitaman itu mengungsi ke berbagai negara. Termasuk Bangladesh dan Pakistan.

"Mereka sendiri memang merupakan akultutasi dari etnis benggali dan melayu. Sehingga penampakannya lebih mirip orang Bangladesh," kata Insan.

Berpuluh-puluh tahun rakyat Rohibgya mengungsi di Bangladesh, namun kehidupan mereka sama sekali tidak membaik. Anak-anak banyak yang tidak berpakaian, setiap orang kekurangan makanan, dan terjebak dalam kemiskinan. Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke Rohingya menyusul saudaranya, namun malah disebut imigran gelap dan mengalami penyiksaan dari jubta militer yang didalangi para budish.

"Ya memang betul saat ini mereka ber-KTP Bangladesh. Tapi asli mereka adalah Rohingya," kata Insan. Maka itu ia mengimbau pada masyarakat indonesia sesama muslim untuk turut membantu mereka yang sedang dilanda kesusahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement