Rabu 20 May 2015 10:19 WIB

18 Juni 2015, Awal Ramadhan di Amerika

Rep: c30/ Red: Damanhuri Zuhri
Ramadhan (ilustrasi)
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Ramadhan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Muslim Amerika Utara akan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan yang jatuh Kamis 18 Juni 2015. Amerika sudah meyakini 18 Juni 2015 merupakan awal bulan suci Ramadhan menurut perhitungan Astronomi.

“Hari pertama Ramadhan, Kamis, 18 Juni 2015,” kata Dewan Fiqih Amerika Utara (FCNA) dilansir dari laman onislam.net, Rabu (20/5). Menurut Badan Islam, Ramadhan akan dimulai 16 Juni 2015. Sedangkan menurut Badan Astronomi 18 Juni 2015.

Penjelasannya, pukul 14.05 di AS sama dengan 17.05 waktu Makkah. “Oleh karena itu hari pertama Ramadhan tidak pada tanggal 17 melainkan tanggal 18 Juni 2015, Insya Allah,” ujar FCNA

Menurut salah satu situs di website, kelompok payung masyarakat muslim di Amerika Utara meyakini, 18 Juni sebagai hari pertama bulan suci Ramadhan di tahun 2015. Ramadhan adalah bulan yang suci bagi umat muslim seluruh dunia.

 

Di bulan ramadhan, wanita maupun laki-laki dewasa diwajibkan untuk berpuasa dan mereka akan berlatih untuk mengendalikan dan menjauhkan diri dari makan, minum, rokok, dan seks sebelum matahari tenggelam.

Selama bulan Ramadhan, umat Muslim berlomba-lomba mendekatkan diri pada sang Pencipta Allah SWT, dengan cara semakin banyak berdoa, memperbanyak shalat sunah, memperbanyak tadarus al-Quran, serta menahan diri dari perkataan dan berbuatan tidak baik yang dapat menyakitai atau menyinggung hati manusia lain.

Para laki-laki biasanya memperbanyak i’tikaf (berdiam diri) di masjid, apalagi menjelang 10 hari sebelum lebaran atau satu Syawal.

Di sisi lain, ISNA dan petugas masjid meluncurkan kampanye untuk membuat Ramadhan tahun ini lebih ramah lingkungan di seluruh masjid dan pusat islam di Amerika Serikat (AS).

Misalnya dengan mendorong semua umat muslim untuk tidak lagi menggunakan sterofom untuk gelas dan piring, tapi menggunakan produk biodegradable. Kemudian semua bola lampu diganti dengan lampu hemat energi listrik.

Adanya wacana membuat Ramadhan lebih ramah lingkungan kelompok payung mendesak para pemimpin masjid untuk memberikan khutbah keharusan umat Muslim untuk melestarikan dan melindungi lingkungan.

“Sebagai umat Islam, kita harus berkomitmen untuk hidup harmonis dengan alam dan menerapkan praktek-praktek kebijakan ramah lingkungan,” kata Presiden ISNA Azhar Aziz dalam sebuah surat kepada pimpinan masjid.

Meskipun tidak ada angka resmi, AS diyakini sebagai rumah bagi enam sampai delapan juta muslim. “Jadi Ramadhan ini, mari kita hidup berperan sebagai Khalifah di bumi,” ujar FCNA

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement