Jumat 01 May 2015 19:51 WIB

Mengapa Islamofobia Bisa Menguntungkan Islam?

Rep: c38/ Red: Muhammad Hafil
Imam Besar Masjid New York Muhammad Syamsi Ali.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Imam Besar Masjid New York Muhammad Syamsi Ali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islamophobia yang akhir-akhir ini kembali merebak di Eropa bisa jadi malah membawa dampak postif bagi Islam. Imam Syamsi Ali, justru mengkhawatirkan tantangan lainnya.

"Saya tidak pernah khawatir dengan Islamophobia. Kenyataannya, semakin Islam diobok-obok, semakin banyak non muslim yang mencari tahu seperti apa Islam sebenarnya. Minimal ada 2-3 orang yang masuk Islam setelah itu," tuturnya dalam sebuah acara di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta, Jumat (1/5).

Imam Syamsi Ali mengisahkan, misalnya saat iklan-iklan islamophobia muncul di stasiun-stasiun bawah tanah New York beberapa tahun lalu. Aksi yang dilakukan oleh Pamela Gullen ini justru memberi hidayah beberapa orang non Muslim untuk memeluk Islam.

Begitu pula saat dunia dihebohkan oleh karikatur-karikatur yang melecehkan nabi, orang Barat menjadi semakin ingin tahu siapa Nabi Muhammad. "Bukan kita tidak marah, tapi kita harus bersikap bijaksana menanggapi aksi semacam itu," kata salah satu imam besar di kota New York ini.

Sesuai dengan janji Allah di dalam Alquran, bahwa akan ada sekelompok orang yang ingin memadamkan cahaya Allah, tapi Allah justru menyempurnakan cahayanya.

"Yang justru saya khawatirkan adalah ketika umat ini menjadi penghambat orang non muslim untuk mendapatkan hidayah," ucapnya. Lebih lanjut ia mengungkapkan, banyak umat Islam hari ini yang gagal mengimplementasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan.

"Tantangan dakwah Islam hari ini ialah bagaimana umat Islam mampu menunjukkan akhlakul karimah, yang membantah persepsi Barat selama ini tentang Islam,"kata Imam Syamsi Ali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement