Senin 27 Apr 2015 09:55 WIB

Lawan Ekstremisme, Jerman Tanamkan Pendidikan Islam yang Benar

Rep: c 08/ Red: Indah Wulandari
Muslim Jerman (ilustrasi)
Foto: weaselzippers.us
Muslim Jerman (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Pemerintah Jerman mencoba melakukan langkah-langkah yang dapat untuk meredam ekstremisme di negara tersebut. Salah satunya dengan menekankan pendidikan Islam yang benar.

Negara Panzer ini juga sudah mulai menyejajarkan pendidikan Islam dengan pendidikan agama lain seperti Kristen dan Yahudi.

"Sebuah pengetahuan tentang teologi Islam dan filsafat dan psikologi, dan strategi wacana adalah penangkal terbaik untuk ekstremisme,” kata peneliti dari Universitas Frankfurt Harry Harun Behr, seperti dikutip onislam.net, Senin (27/4).

Behr meyakini, pendidikan agama Islam akan punya arti penting bagi umat Islam dan secara umum bagi seluruh warga Jerman.

Ia pun mengapresiasi pemerintah Jerman yang mau memberikan alokasi dana sebesar 20 juta Euro atau senilai Rp 2,8 miliar untuk membangun empat pusat teologi Islam  melalui perguruan tinggi negeri bergengsi.

"Menjadi bagian dari sebuah universitas terkenal di dunia berarti Islam tidak lagi berdiri di luar. Kami berdiri sejajar dengan sekolah-sekolah teologi lain,” kata Kepala Pusat Islam di Tübingen University Omar Hamdan.

Omar menjelaskan, pentingnya memasukkan pendidikan Islam kepada kurikulum agar tidak ada lagi kesalahpahaman bagi pemuda Eropa bahwa Islam bukanlah seperti yang disebutkan oleh kelompok ISIS. Sebab, selama ini ratusan pemuda Eropa telah terpengaruh untuk kemudian bergabung dengan ISIS.

Jerman saat ini memiliki penduduk Muslim terbesar kedua di Eropa setelah Perancis. Islam adalah agama terbesar ketiga di Jerman setelah Protestan dan Kristen Katolik. Jumlah penduduk muslim Jerman saat ini diperkirakan sebanyak 4 juta jiwa. Termasuk 220.000 jiwa di ibukotanya, Berlin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement