Ahad 26 Apr 2015 15:12 WIB

MUI: Umat Islam Wajib Klarifikasi Setiap Informasi

Rep: c24/ Red: Agung Sasongko
 Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin (tengah) didampingi jajaran pengurus berbicara dalam Forum Ukhuwah Islamiyah di MUI, Jakarta, Selasa (7/4).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin (tengah) didampingi jajaran pengurus berbicara dalam Forum Ukhuwah Islamiyah di MUI, Jakarta, Selasa (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi mengatakan, pentingnya tabayun atau klarifikasi, jika mendapatkan informasi yang sifatnya menyulut kontroversi.

"Tabayun, harus diklarifikasi kebenarannya, jangan langsung percaya, pahami surah al-Hujurat ayat 6," ujar Muhyiddin kepada ROL, Ahad (26/4).

Kiai Muhyiddin menjelaskan dalam ayat tersebut dikatakan tentang orang-orang yang beriman, apabila datang seorang fasik dengan membawa suatu informasi maka periksalah dengan teliti agar tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum karena suatu kebodohan, sehingga menyesali perbuatan yang telah dilakukan.

Kiai Muhyiddin juga menjelaskan informasi yang sifatnya menyulut kontroversi bisa saja dibuat oleh kelompok-kelompok yang memang sengaja untuk membuta pertikaian umat, maka harus hati-hati. Hari ini beredar broadcast via short message service, WhatsApp, dan BlackBerry Messenger, pesan tersebut berasal dari jabatan agama Islam Selangor Malaysia Ustaz Zainudin.

Dalam pesan tersebut dijelaskan ada beberapa website yang dianggap menyebarkan maklumat yang salah mengenai AlQur'an dan Hadis. "Puak yahudi dengan sengaja telah membina beberapa website untuk menyebarkan maklumat yang salah mengenai Al-Quran dan Hadis, dengan itu sila berhati-hati terhadap websites berikut & beritahu sahabat lain." Begitu isi pesan yang disebarkan, Ahad (26/4).

Alamat website yang dimksud adalah sebagain beriukut: www.answering-islam.org, www.aboutislam.com, www.thequran.com, www.Allahassurance.com.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement