Ahad 26 Apr 2015 05:54 WIB

Jerman Sejajarkan Pendidikan Islam dengan Agama Lain

Rep: c13/ Red: Karta Raharja Ucu
Pendidikan Islam sistem boarding school (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supri
Pendidikan Islam sistem boarding school (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pemerintah Jerman sedang berupaya melawan ekstremisme. Salah satu upaya yang dilakukan untuk memeranginya adalah dengan menawarkan pendidikan Islam yang kemudian menempatkannya sejajar dengan Kristen dan Yahudi.

"Sebuah pengetahuan tentang teologi Islam dan filsafat dan psikologi, dan strategi wacana serta diskusi adalah penangkal terbaik untuk ekstremisme,” ujar Harry Harun Behr dari Universitas Frankfurt, seperti dikutip laman onislam.net, Ahad (26/4).

Behr mengaku menjadi yang bertanggung jawab untuk pelatihan guru masa depan Islam di sekolah-sekolah menengah dan tinggi di Hessen. Dia juga percaya pelajaran Islam menjadi suatu hal penting untuk diajarkan di sekolah-sekolah Jerman.

Selama beberapa tahun terakhir, kata diam Pemerintah Jerman telah mengalokasikan 20 juta Euro untuk membangun empat pusat teologi Islam di negaranya itu. Menurutnya, beberapa dari pusat teresbut berada dalam perguruan tinggi negeri yang paling bergengsi.

"Menjadi bagian dari sebuah universitas terkenal di dunia, ini berarti bahwa Islam tidak lagi berdiri di wilayah luar," kata Kepala Pusat Islam di Tübingen University, Omar Hamdan. Ia menegaskan, teologi Islam pada akhirnya mampu berdiri sejajar dengan sekolah-sekolah teologi lainnya.

Pelajaran Islam dianggap penting untuk dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dan universitas. Alasannya mengingat adanya peningkatan kekejaman yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ekstremis yang mengatasnamakan Islam.

Pendidikan Islam ini sendiri bertujuan untuk membersihkan kesalahpahaman. Peneybabnya, karena ratusan pemuda Eropa diketahui telah bergabung dengan kelompok ISIS.

Jerman merupakan negara yang memiliki penduduk Muslim terbesar kedua di Eropa setelah Perancis. Posisi Islam sendiri berada di urutan  ketiga di Jerman setelah Protestan dan Kristen Katolik.

Jerman diyakini menjadi tempat tinggal bagi hampir empat juta Muslim. Jumlah ini termasuk 220 ribu Muslim yang dipastikan menetap di Berlin. Sebagian besar, yakni Turki sekitar dua pertiga dari minoritas Muslim merupakan orang-orang Turki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement