Senin 30 Mar 2015 22:00 WIB

Potensi Wirausaha Islami Sangat Besar

Rep: c08/ Red: Agung Sasongko
Wirausaha (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Wirausaha (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Ekonomi Islam dari Islamic Economic Forum for Indonesia Development (ISEFID) Ali Sakti mengatakan, besarnya potensi wirausaha Islami di Indonesia saat ini. Ali menyebut hal ini dipicu oleh meningkatnya kesadaran umat Islam di Indonesia akan kehidupan yang islami.

Ali mencontohkan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, penjualan buku-buku Islam selalu laku di pasaran dan masuk ke dalam jajaran best seller. Hal ini menandakan bahwa masyarakat Indonesia mulai gemar dengan hal-hal yang berbau Islami.

Pertanda ini menurut Ali bisa saja ditularkan ke sector lain untuk dikembangkan melalui wirausaha. Seperti pengembangan sektor kuliner islami, wisata islami, dan kebutuhan-kebutuhan yang bercorak islami lainnya. “Kalau bicara potensi ekonomi Islam, itu sangat besar sekali, karena masyarakat kita sudah mulai sadar akan keislaman,” kata Ali, Senin (30/3).

Mengenai, mendorong agar dunia wirausaha islami supaya digeluti kalangan muda Islam, Ali menyebut ada beberapa faktor yang mesti diperhatikan. Pertama menurut pria yang juga pengajar di Univeritas Indonesia ini perlunya penekanan dari aspek pendidikan di Indonesia. ia mencontokan di negara-negara maju, para pelajar sudah difilter, mana yang bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, dan mana yang cocok untuk diarahkan ke dunia usaha.

Hal ini menurut Ali patut dicontoh oleh dunia pendidikan Indonesia agar pembinaan generasi muda dan pengembangan dunia usaha jugta terstruktur. Kedua menurut Ali adalah perlunya dukungan dari pemerintah untuk memberikan bantuan berupa modal dan pembinaan agar pegiat usaha dapat terus berkembang. Selama ini yang ia lihat, pegiat usaha di Indonesia khususnya pegiat usaha kecil dan makro cenderung berjalan di tempat.

“Harus kan dari makro berkembag jadi usaha kecil, usaha kecil jadi menengah, menengah jadi usaha besar. Sekarang kan semua berjalan di tempat, pedagang makro dari dulu sampai sekarang tetap aja makro,” ujar Ali.

Selain itu, dalam pengembangan dunia usaha di Indonesia, pemerintah kata Ali juga sebaiknya tidak mempersulit perizinan, dan juga jangan membebani dengan pajak yang tinggi. Bila tidak, pengembangan potensi usaha Indonesia akan buntu dn sulit berkembang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement