Ahad 29 Mar 2015 15:57 WIB

HTI: Terapkan Syariat Islam‎ untuk Perempuan

Rep: C26/ Red: Djibril Muhammad
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia menggelar kampanye Perempuan dan Syari'ah di Jakarta, Ahad (22/3). (Republika/Agung Supriyanto)
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia menggelar kampanye Perempuan dan Syari'ah di Jakarta, Ahad (22/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA PUSAT -- Ide kesetaraan gender semakin mendunia. Perempuan-perempuan mengatasnamakan ide itu untuk membuat derajatnya terangkat setelah zaman dahulu kaum wanita terdiskriminasi.

Namun, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) justru menyuarakan untuk mengembalikan konsep perempuan sesuai syriat Islam. Sebab, isu itu justru membuat perempuan kehilangan kemuliaan fitrah sejatinya.

"Mari kita semua membulatkan bersama-bersama berjuang menegakkan syariat," kata Juru Bicara MHTI, Iffah Ainur Rochmah saat  berorasi pada gelaran Car Free Day, di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Ahad (29/3).

Ia mengatakan konsep syariat Islam justru menghindarkan kaum hawa dari pelecehan lewat iklan, kontes kecantikan, dan pergaulan bebas saat ini.

Menurutnya pemerintahan yang mendukung syariat Islam akan membebaskan perempuan tereksploitasi dengan karir.

Apalagi, ditambahkannya, banyak buruh migran yang terpaksa bekerja ke luar negeri akibat dari kesetaraan gender. Perempuan justru berisiko ikut memangkul beban kebutuan keluarga. Terlebih justru banyak tenaga kerja yang meregang nyawa di luar negeri.

Ia mengatakan saat ini justru merasa dijajah dengan sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia. Sistem ini dinilai sebagai bentuk penjajahan gaya baru.

Menurutnya hal ini berbasis pada ekonomi neoliberalisme. Konsekuensinya, arah politik, pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya akan berarah pada negara-nehara Barat.

Dengan syariat Islam, ia mengatakan perempuan jauh lebih terjaga martabatnya. Ia berharap kembalinya sistem Khilafah Islamiyah akan mewujudkan kehormatan, kemuliaan, dan kesejahteraan bagi kaum perempuan‎.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement