Jumat 27 Mar 2015 17:00 WIB

HTI: Khotib Shalat Jumat Jangan Buat Jamaah Tidur

Rep: C08/ Red: Karta Raharja Ucu
Shalat Jumat di Masjid Lautze, Jakarta.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Shalat Jumat di Masjid Lautze, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ismail Yusanto mengatakan, khatib saat Shalat Jumat harus menyampaikan materi khotbah yang menarik dan sesuai konteks permasalahan terkini yang terjadi di masyarakat. Sebab, bila hanya menyempaikan kajian-kajian formalitas, Ismail menyebut akan membuat jamaah Shalat Jumat merasa bosan dan tidak menghayati isi khotbah yang disampaikan.

“Kalau khotbah tidak menarik, baru saja khotbah dimulai, jamaah sudah tidur. Apalagi dengan masjid yang sejuk, nanti jemaahnya bangun kalau sudah komat,’ kata Ismail kepada ROL, Jumat (27/3).

Ismail menyayangkan, perintah Allah SWT untuk Shalat Jumat yang hanya dianggap sebagai ritual mingguan saja. Padahal, menurut Ismail, khotbah sebaiknya menjadi ajang untuk membenahi dan meningkatkan kualitas umat Islam, agar menjadi pribadi yang matang di dalam masyarakat,

Ismail berharap khotib menyambaikan khotbah sesuai perintah Nabi Muhammad SAW. Yakni menyampaikan khotbah yang singkat, namun punya nilai yang mendalam bagi masyarakat.

“Ada yang kita lihat, khotibnya hanya membaca saja. Panjang-panjang dan tidak nyambung. Ini harus diubah,” ujar Ismail.

Meski begitu, Ismail juga meminta masyarakat sebagai jamaah tidak hanya menjadikan Shalat Jumat sebagai formalitas ritual, dan sebagai waktu istirahat dari aktivitas. Bila menemui khotib yang dinilai kurang kompeten, masyarakat juga punya hak untuk memberi masukan kepada pengurus. Tujuannya agar ke depannya dapat menjadi evaluasi agar ibadah shalat Jumat lebih berkualitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement