Rabu 25 Mar 2015 22:19 WIB

Gerakan Radikal Sasar Pondok Pesantren?

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Indah Wulandari
 Sejumlah santri di Ponpes Lirboyo Kediri menjalani pemantapan dakwah Allussunah Wal Jamaah (Aswaja) untuk menangkal penyebaran paham radikalisme Islam.
Foto: Antara/Arief Priyono
Sejumlah santri di Ponpes Lirboyo Kediri menjalani pemantapan dakwah Allussunah Wal Jamaah (Aswaja) untuk menangkal penyebaran paham radikalisme Islam.

REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Komandan Korem 162/Whirabakti, Kolonel CZI, Lalu Rudy Irham Sri Gede mengklaim bahwa gerakan radikalisme di Nusa Tenggara Barat banyak menyasar lingkungan pondok pesantren, universitas serta sekolah.

"Target mereka semua, universitas, ponpes, dan sekolah yang kira-kira berpotensi bisa diambil oleh mereka," ujarnya, Rabu (25/3).

Menurutnya, pihaknya sudah memantau ke pondok-pondok pesantren dan melakukan pendekatan dengan ceramah tentang wawasan kebangsaan. Serta berdialog dengan tokoh agama.

"Biar masyarakat tahu, ISIS itu kelompok yang tidak benar," ungkapnya.

Alasan gerakan radikal banyak menyasar pondok pesantren, ujarnya, karena tingkat pengetahuannya masih rendah dan berada di tengah lingkungan yang miskin.

Bahkan Lalu Rudy mengungkapkan bahwa ada gerakan radikalisme di Bima, Dompu dan Lombok Timur bagian utara. "Namun, menjurus ke ISIS belum ada. Masih aman," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement