Rabu 04 Mar 2015 20:08 WIB

Perangi Begal dengan Syiar Islam

Rep: c23/ Red: Agung Sasongko
Kapolsek Medan Barat, Kompol Siswandi (kiri) menunjukkan barang bukti pisau berikut tiga tersangka pelaku begal motor yang berhasil ditangkap ketika sedang melancarkan aksinya di Mapolsek Medan Barat, Sumatera Utara, Selasa (3/3).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Kapolsek Medan Barat, Kompol Siswandi (kiri) menunjukkan barang bukti pisau berikut tiga tersangka pelaku begal motor yang berhasil ditangkap ketika sedang melancarkan aksinya di Mapolsek Medan Barat, Sumatera Utara, Selasa (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Pelayanan Umat Hidayatullah Asrif Amin menilai seruan jihad Menteri Sosial Indar Parawansa untuk mencegah pembegalan sudah tepat. Menurutnya, jihad dengan cara siar dan dakwah memang penting untuk menanggulangi kasus begal.

"Seruan jihad tersebut memang tepat, dalam arti moral. Karena, agama sebenarnya mengajarkan untuk tidak menghukum orang atau pelaku yang bersalah, tanpa diberitahu atau dibimbing dulu," ungkapnya, Rabu (4/3).

Asrif menilai, target terpenting dari seruan jihad dan dakwah ini adalah aktor intelektual di belakang kasus begal. Karena Asrif percaya, kebanyakan dari tersangka kasus terkait, hanya ikut-ikutan. Dan aktor intelektual lah yang mengambil keuntungan, katanya.

Selain itu, kasus ini juga harus tetap ditangani pihak kepolisian. "Polisi juga harus agresif dalam menangani hal ini," ucap Asrif.

Pada Ahad lalu, Khofifah menyerukan jihad pada para ulama, ustaz, dan ustazah untuk mencegah pembegalan oleh remaja. "Polisi dan jajaran Koramil di wilayah sudah berupaya keras, saya minta tolong ustaz dan ustazah ikut berjihad membantu menyelamatkan anak-anak kita dari perbuatan yang melanggar hukum," kata Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement