Senin 02 Mar 2015 23:06 WIB

Begal Remaja Bukan Bermotif Ekonomi Saja, Tapi..

Polisi menunjukan tiga tersangka pelaku begal motor IS (18), D (18), dan ADP (18) berikut barang bukti yang berhasil ditangkap di Mapolresta Depok, Jawa Barat, Minggu (1/2).  (ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Polisi menunjukan tiga tersangka pelaku begal motor IS (18), D (18), dan ADP (18) berikut barang bukti yang berhasil ditangkap di Mapolresta Depok, Jawa Barat, Minggu (1/2). (ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA— Keterlibatan remaja dalam aksi begal tidak hanya dilatari kebutuhan ekonomi, tetapi juga eksistensi diri.

"Banyak dari mereka (remaja) yang melakukan pembegalan, tidak termotivasi oleh desakan ekonomi. Mereka hanya ikut-ikutan atau membantu temannya dalam melakukan aksi begal. Dengan begitu, eksistensi mereka tetap terjaga dalam pergaulan," tutur Ketua Pusat Layanan Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Zahrotun Nihayah, Senin (2/3).

Ia mengungkapkan, faktor pertemanan yang menuntut saling unjuk diri, secara tidak sadar memakasa mereka melakukan tindakan-tindakan negatif.

Zahrotun menambahkan, ketika remaja berada dalam kelompok, mereka cenderung mudah diatur dan diarahkan untuk melakukan kriminalitas. Lantaran kasus pembegalan tidak jauh berbeda seperti tawuran atau geng motor.

Namun Zahrotun percaya, keterlibatan remaja dalam kasus begal juga tidak terlepas dari pengaruh  narkoba. Menurutnya, narkoba juga berperan aktif memotivasi remaja untuk melakukan kriminalitas.

Meskipun klasik, kata Zahrotun, setelah kasus kriminalitas yang dilakukan remaja terungkap, selalu ada motif tersebut.

Zahrotun mengatakan, kasus begal adalah penyakit masyarakat yang harus ditangani secara komprehensif dan melibatkan negara didalamnya. Namun, hal ini tidak akan berhasil jika peran keluarga dalam mengontrol, mendampingi, dan mendidik remaja terabaikan.

"Karena orang tua mereka juga patut disalahkan dalam kasus kriminalitas yang melibatkan remaja," kata Zahrotun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement