Senin 02 Mar 2015 19:40 WIB

NU Integrasikan Nilai Universal Islam dalam Semangat Bernegara

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Indah Wulandari
(dari kiri-kanan) Ketua PBNU Djan Faridz, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Sekjen PBNU Marsudi Syuhud saat menggelar konferensi pers di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (30/4).
(dari kiri-kanan) Ketua PBNU Djan Faridz, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Sekjen PBNU Marsudi Syuhud saat menggelar konferensi pers di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (30/4).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Nahdlatul Ulama (NU) dikenal sebagai ormas Islam yang untuk mengintegrasikan nilai-nilai universal Islam ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Visi kebangsaan NU sederhana saja. Selama kepimpinan negara dijalankan sesuai dengan perilaku universal nilai-nilai agama, maka itu layak untuk dipertahankan,” ujar Sekretaris Jenderal PBNU Marsudi Syuhud beberapa waktu lalu.

Kiprah kader-kader NU di berbagai lini pun kian menonjol. Mulai dari sektor birokrasi, ekonomi, pendidikan, partai politik, dan masih banyak lagi.  Kendati demikian, kata dia, belum semua warga Nahdliyin bisa menikmati kue pembangunan.

Masih banyak masyarakat di pedesaan yang hidup dalam kemiskinan. Oleh karena itu, dia mendesak pemerintah supaya memprioritaskan pemerataan kesejahteraan rakyat, bukan mengejar pertumbuhan ekonomi semu.

“Ini masih menjadi tantangan kita bersama ke depan. Kalau pemerintah menepati janjinya untuk menggerakkan ekonomi di sektor riil, saya yakin, yang akan merasakan manfaatnya adalah masyarakat kelas menengah ke bawah di daerah-daerah yang notabene adalah orang-orang NU juga,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement