REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran buku Islam atau Islamic Book Fair (IBF) 2015 di Jakarta, tidak hanya menyedot perhatian pengunjung dari Indonesia, melainkan juga warga negara asing. Bahkan, mereka rela datang jauh-jauh hanya demi ingin melihat suasana IBF.
Muhammad (60 tahun), misalnya. Warga negara Brunei Darussalam tersebut mengatakan, tujuannya datang ke IBF 2015 untuk membeli buku agama, khususnya tafsir. Harga yang lebih murah dibandingkan harga buku dalam kondisi normal membuatnya tak kapok berkunjung ke pameran buku terbesar se-Indonesia ini.
“Tak hanya itu, buku yang dijual dalam pameran ini juga bagus-bagus,” katanya kepada Republika di Jakarta, Jumat (27/2).
Untuk itu, ia merasa ketagihan berkunjung ke IBF. Tahun ini adalah keempat kalinya. ia berkunjung ke IBF. Muhammad tidak datang sendiri, istri dan anak perempuannya juga diajaknya untuk menemani ke pameran yang menginjak tahun ke-14 ini. Dia berharap pameran sejenis lebih sering diselenggarakan.
Sementara itu, Abdul Rokim (31) mengaku menyambangi IBF kali ini karena ingin mencari referensi buku agama untuk riset kuliahnya di strata 2 (S2). “Saya ingin melihat buku-bukunya. Pameran seperti ini dapat membantu pengunjung untuk mendapat wawasan Islam,” katanya.
Tahun ini adalah tahun kedua ia berkunjung ke IBF. Pria yang tinggal di daerah Ciputat, Tangerang, Banten, ini memberi masukan supaya pameran sejenis sering diadakan. Ia juga meminta IBF dapat diselenggarakan di tempat-tempat pendidikan seperti kampus atau sekolah. “Jadi pameran buku Islam seperti ini bisa lebih merakyat,” ujarnya.
Pantauan Republika, meski belum resmi dibukan, namun beberapa stan di IBF 2015 sudah ramai dipadati pengunjung. Pameran IBF 2015 diselenggarakan mulai 27 Februari 2015 sampai 8 Maret 2015 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Selatan. IBF 2015 dijadwalkan dibuka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Anies Baswedan pada pukul 14.00 WIB.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
