Ahad 01 Feb 2015 01:00 WIB

'NU Siap Jadikan Islam Nusantara Go International'

Rep: C14/ Red: Indah Wulandari
Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirodj (kiri), Wakil Pemimpin Redaksi Harian Republika Irfan Junaedi (kedua kanan) saat menerima redaksi Republika di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (28/1) ( Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirodj (kiri), Wakil Pemimpin Redaksi Harian Republika Irfan Junaedi (kedua kanan) saat menerima redaksi Republika di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (28/1) ( Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nahdlatul Ulama bertekad mempertahankan dan mengembangkan terus kekuatan kultural dan politik umat Islam Indonesia serta mendorongnya agar go international.

"Menyongsong NU satu abad pada 2026 nanti. NU siap menjadikan Islam Nusantara go international. Yakni, paham keislaman yang moderat, selalu mengambil jalan tengah, dan berkeadilan," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam peringatan hari lahir (harlah) NU ke-89 di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (31/1).

Kiai Said melanjutkan, NU siap menjadikan karakter Islam Nusantara go international. Hal itu, kata Kiai Said, sudah lama dan akan terus dilakukan.

Mengingat, dunia internasional memandang sintesis yang dilakukan Islam Nusantara terhadap demokrasi dan sikap moderat Islam, patut menjadi model penerapan Islam kekinian.

 

"NU juga mendapatkan pengakuan dari dunia dalam kesertaan ikut membangun perdamaian dunia. Baru-baru ini kami terima penghargaan dari Global Peace, sebuah organisasi di Amerika, dan juga dari Korea Selatan. Peran NU diakui menjaga keharmonisan, dan menjadi penengah konflik di pelbagai negara, seperti Filipina, Thailand, Afghanistan," terang Kiai Said.

Turut hadir dalam acara ini, antara lain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement