Ahad 01 Feb 2015 01:11 WIB

NU Bertekad Menjadi Kekuatan Politik dan Kultural Muslim Indonesia

Rep: c 14/ Red: Indah Wulandari
Nahdlatul Ulama.
Foto: NU
Nahdlatul Ulama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kaum nahdliyin menjadi sumber daya potensial untuk memajukan pembangunan Indonesia serta kekuatan politik dan kultural bagi umat Islam Indonesia.

"Kita akan terus membangun dan membenahi NU, untuk jadikan Indonesia negara berkebudayaan dan berperadaban. Bersama dengan kelompok strategis lain, NU menjadi kekuatan politik dan kultural umat Islam Indonesia," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj, Sabtu (31/1).

Menurut Kiai Said, jumlah warga NU yang mencapai lebih dari 84 juta orang menjadikan NU kekuatan strategis untuk kemajuan Indonesia.

Namun, tidak hanya segi kuantitas, secara kualitas, kata Kiai Said, NU terus berkembang. Seperti, pada lini pendidikan, peningkatan kapasitas ekonomi riil, entrepreneurship, dan juga pemikiran.

"Sebagai umat mayoritas yang melindungi minoritas. Menjaga konsep sintesis antara negara-bangsa dan keislaman, seperti yang diwariskan para pendiri bangsa kita, juga sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar, turut menjalankan demokrasi konstitusional," ujar Kiai Said.

Kiai Said mengatakan, saat ini NU sudah mendapatkan izin mendirikan 23 universitas NU di seluruh Indonesia. Yang mana, peresmiannya dilakukan bersamaan dengan Harlah malam ini secara resmi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Demikian pula, pendirian 100 sekolah menengah kejuruan NU, yang terhubung dengan dunia usaha. Selain itu, pendampingan para pelaku ekonomi riil, termasuk jutaan petani garam. Hal itu, kata Kiai Said, untuk kemajuan bangsa dan umat Islam Indonesia seluruhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement