Kamis 29 Jan 2015 16:55 WIB

Ini Tantangan Dakwah di Wilayah Perkotaan

Rep: c13/ Red: Agung Sasongko
 Anggota kepolisian mengatur lalu lintas di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (16/12).   (Republika/Raisan Al Farisi)
Anggota kepolisian mengatur lalu lintas di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (16/12). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Ahmad Satori menganggap metode praktis lebih efisien digunakan untuk dakwah bagi umat Islam di metropolitan. Dengan memberikan cara mudah dalam mengakses dakwah dinilai lebih efektif untuk dilakukan umat.

Satori menjelaskan, umat Islam yang berada di perkotaan itu terlalu sibuk mengejar materi. Kemudian, mereka juga terlalu fokus beraktivitas duniawi. Oleh sebab itu, memperoleh dakwah menjadi bagian yang sulit didapatkan oleh mereka.

"Jadi, metode praktis dalam memperoleh dakwah yang mudah didapat menjadi penting bagi mereka," ungkap Satori kepada ROL, Kamis (29/1).

Menurut Satori, metode praktis ini bisa didapatkan umat Islam dari selebaran. Mereka juga bisa memperoleh siraman rohani dari radio saat berada di waktu luang. Misal, dia melanjutkan, saat berada di tengah-tengah kemacetan.

Satori juga menilai surat kabar menjadi bagian penting dalam mengemban dakwah. Dia berharap media massa bisa memperbanyak isi dakwah dalam artikel-artikel mereka. Sehingga, media massa secara langsung telah memberikan kontribusi dalam membina umat Islam.

Menurut Satori, Ikadi juga telah memiliki radio sebagai cara untuk menyampaikan dakwah. Cara ini lebih efektif dibandingkan dengan tatap langsung. Hal ini lebih diutamakan pada umat Islam yang memiliki kesibukan yang padat.

Selain itu, buku-buku juga bisa menjadi cara yang mudah untuk menyiarkan dakwah. Menurutnya, umat Islam bisa meluangkan waktunya dengan membaca buku yang bermanfaat seperti itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement