Selasa 27 Jan 2015 08:39 WIB

Indonesia Jadi Contoh Penerapan Islam yang Rahmatan lil 'Alamin

Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri (kanan), Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Masdar Farid Mas’udi mendengarkan pembacaan ayat suci Al-Quran saat menghadiri Maulid Nabi SAW di Jakarta, Selasa (20/1).(Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri (kanan), Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Masdar Farid Mas’udi mendengarkan pembacaan ayat suci Al-Quran saat menghadiri Maulid Nabi SAW di Jakarta, Selasa (20/1).(Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sejarawan dan pengamat teroris Zainul Milal Bizawie mengatakan, munculnya terorisme di beberapa negara akibat dari kekuasaan dan ketidakadilan dari sekelompok orang yang memanfaatkan nama Islam.

“Indonesia adalah contoh unik, bagaimana para ulama madzhab (madhzab maslahat) khususnya NU, Muhammadiyah dan ormas lainnya, bersama tokoh-tokoh nasionalis, Muslim maupun non-Muslim

mampu merumuskan suatu dasar negara yang secara esensial sama sekali tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip agama,” ujarnya, Selasa (27/1).

Bahkan dapat dikatakan pada basis prinsip-prinsip itulah negara ini ditegakkan atas dasar pesan moral rahmatan lil ‘alamin. Pesan tersebut juga termaktub dalam Pancasila, sebagai sebuah rumusan cerdas mengatasi problem dikotomis, sekuler versus teokrasi, yang dihadapi dunia Islam.

 

Meski demikian, Zainul mengakui, negara-negara yang relatif berhasil kini dihadapkan dengan

tantangan-tantangan barunya.

“Untuk menghadang paham-paham radikal, perlu kiranya kita mengenal lebih jauh geneologi dan transmisi gerakan-gerakan tersebut. Kita harus membentengi diri, keluarga dan masyarakat kita agar tidak mudah terpengaruh ajakan-ajakan yang menjurus kepada ideologi jihad ala Alkaidah atau ISIS,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement