Selasa 23 Dec 2014 18:34 WIB

Jokowi Hadiri Natal, DMI: Itu Hubungan Presiden dan Rakyatnya

Rep: C01/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dewan Masjid Indonesia (DMI) menilai kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Papua untuk menghadiri perayaan Natal lebih kepada hubungan presiden dan rakyatnya. DMI menilai tak masalah selama yang dihadiri oleh Jokowi bukan prosesi ibadah.

"Saya melihatnya dia menghadiri sebagai presiden bukan sebagai individual," ujar Sekretaris Jendral DMI Imam Daruqthi pada ROL, Selasa (23/12). 

Imam menyatakan tak masalah jika Jokowi hanya menghadiri prosesi pesta. Selama yang dihadiri Jokowi bukan sebuah prosesi Ibadah, maka hal tersebut masih dapat ditolerir.

Imam menganalogikannya dengan perayaan Idul Fitri. Ketika Idul Fitri shalat ied adalah ibadah, sedangkan perayaan Idul Fitri bukan. Karena itu, selama yang dihadiri Jokowi bukan ibadah keagamaan agama lain, maka bukan masalah bagi Jokowi.

Imam tak menampik jika dalam kalangan ulama memang terdapat perbedaan pandangan. Tetapi, Imam menegaskan selama hal tersebut bukan ibadah, tak masalah jika umat Muslim berpartisipasi. Sebaliknya, jika hal tersebut termasuk dalam ibadah dari agama yang lain, maka sudah seharusnya umat Muslim menghindari. 

Imam juga menilai warga Papua, sama seperti warga lainnya, berhak untuk mengundang presiden menghadiri acaranya. Hal ini juga berlaku bagi setiap warga Indonesia selaku rakyat.

Karena itu, mengingat posisi Jokowi sebagai presiden, Imam menghimbau agar kedatangan Jokowi ke Papua ini tidak dikaitkan dengan agama. "(Ini hubungan) presiden dan rakyatnya. Presiden dan kelompok-kelompok masyarakat, atas nama agama apapun," terang Imam. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement