Senin 22 Dec 2014 20:40 WIB

Islamic Book Award Masih Dibuka Hingga 26 Desember 2014

Rep: irwan kelana/ Red: Damanhuri Zuhri
stan penerbit ajib di Islamic Book Fair 2014
Foto: foto: damanhurizuhri/republika
stan penerbit ajib di Islamic Book Fair 2014

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengumpulan buku untuk Islamic Book Award (IB Award) 2015 masih dibuka hingga 26 Desember 2014.

“Kami mengundang para penerbit dari seluruh Indonesia untuk mengirimkan buku-buku andalan mereka kepada Panitia Islamic Book Fair (IBF) ke-14 tahun 2015 hingga tanggal 26 Desember 2014,” kata M Anis Baswedan, ketua Panitia Islamic Book Fair (IBF) ke-14 tahun 2015 kepada Republika di Jakarta, Senin (22/12).

Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta Afrizal Sinaro mengatakan Islamic Book Award (IB Award) merupakan ajang penghargaan bagi insan perbukuan Islam  atas karya dan peran aktifnya dalam mengembangkan budaya baca dan literasi Islam di Indonesia.

Penghargaan ini diberikan kepada penulis, penerjemah, desainer grafis, illustrator dan tokoh perbukuan Islam. “Penghargaan ini sudah menjadi agenda tahunan dan kehadirannya selalu dinanti-nantikan insan perbukuan di Indonesia,” kata Afrizal Sinaro kepada Republika, Senin (22/12).

Ia menambahkan, IB Award sudah digelar sepuluh kali. Penganugrahan IB Award ke-11 akan dilaksanakan 28 Februari 2015 bersamaan dengan pelaksanaan Islamic Book Fair (IBF) ke-14 tahun 2015/1436 H di Istora Senayan Jakarta. “IB Award merupakan salah satu rangkaian acara Islamic Book Fair,” ujar Afrizal.

Anis  menyebutkan, Islamic Book Award terdiri dari penghargaan Buku Islam Terbaik dan Tokoh Perbukuan Islam. “Penghargaan Buku Islam Terbaik mencakup tujuh kategori, yakni fiksi anak, fiksi dewasa, nonfiksi anak, nonfiksi dewasa, terjemahan, ilustrasi terbaik dan desain sampul terbaik,” kata Anis.

Anis menjelaskan, syarat buku untuk diikutsertakan dalam Islamic Book Award antara lain, untuk karya fiksi dan nonfiksi harus merupakan karya asli, bukan terjemahan atau saduran.

Selain itu, syarat  untuk ilustrasi dan desain sampul, bukan plagiat sebagian atau seluruhnya. “Buku tersebut terbit pertama kali selambat-lambatnya tahun 2013, serta punya kode ISBN atau EAN,” ujarnya.

Ia menambahkan, buku yang diikutsertakan dalam ajang penghargaan Buku Islam Terbaik  bukan merupakan kumpulan ilmiah/doa/ayat/hadits/kamus atau ensiklopedi (khusus nonfiksi).

Buku tersebut juga bukan merupakan cerita bersambung (khusus fiksi). “Khusus terjemahan, buku tersebut harus berasal dari bahasa Inggris atau Arab,” kata M Anis Baswedan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement