Kamis 18 Dec 2014 23:00 WIB

Penghentian Operasi Hotel Kurangi Profit Amphuri

Rep: Aghia Kumaesi/ Red: Agung Sasongko
Jamaah haji di Kota Madinah, Arab Saudi.
Foto: Antara/ca
Jamaah haji di Kota Madinah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penghentian izin operasi 26 hotel di kota Madinah kurangi profit Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umrah RI (AMPHURI). Karena harga hotel menjadi lebih mahal. "Sangat berpengaruh untuk kita, karena harga hotelnya sekarang naik dan juga letaknya lebih jauh dari biasanya,"ujar Ketua Dewan Kehormatan AMPHURI, Rinto Rahardjo pada ROL, Kamis (18/12).

Di mana, harga hotel yang tadinya hanya 250 real per malam menjadi 350 real. Itupun jelas dia belum ditambah dengan biaya makan restoran yang harganya mencapai 10 hingga 15 real. Terlebih karena jumlah hotel menjadi lebih sedikit, AMPHURI harus mem-booking dari jauh-jauh hari. Serta kehilangan hotel yang menjadi langganan.

"Hotel lebih mahal apalagi ini waktu liburan Arab dan Bahrain yang sampai tanggal 3 Januari jadi semakin mahal. Mudah-mudahan setelah itu harga hotel menurun,"jelas Rinto. Apalagi, harga umrah tidak bisa dinaikkan. Karena, harga dollar juga semakin naik.

Sehingga jika dinaikkan kata dia, pelanggan yang ingin pergi umrah akan menurun. Jadi, cara yang paling tepat diambil menurutnya adalah mengurangi profit yang diterima. "Harusnya naik, tapi bingung naikin. Jadi profit kecil banget. Karena kita tidak mungkin naikin harga biayanya nanti ditinggal orang-orang,"jelas dia.

Selain itu, AMPHURI juga mensiasati hal ini dengan mendekati pihak maskapai penerbangan untuk menurunkan harga tiket. Serta mencari harga tiket penerbangan yang paling termurah. Dengan begitu diharapkan, dapat membantu menaikkan profit dan tetap menjaga banyaknya pelanggan yang ingin pergi umrah maupun haji.

"Kita pelan-pelan mendekati orang penerbangan untuk mngurangi harga tiket yang naik sekitar 50-100 dollar,"kata Rinto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement