Kamis 18 Dec 2014 21:59 WIB

NU Jatim Pilih Rangkul Syiah, Ini Alasannya

Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur memilih untuk merangkul warga Syiah di Sampang, Bondowoso, dan Jember, karena mereka umumnya warga yang tidak tahu tentang Syiah, sehingga tidak perlu dimusuhi.

"NU sudah memutuskan bahwa Syiah itu sesat secara akidah, tapi NU memilih cara yang santun, dialogis, humanis, dan tidak melihat warga Syiah sebagai musuh, justru kami rangkul," kata Katib Syuriah PWNU Jatim KH Syafrudin Syarif di Surabaya, Kamis (19/12).

Di hadapan 200 lebih peserta seminar bertajuk "Menyikapi Konflik Sunni-Syiah dalam Bingkai NKRI" yang diadakan Aswaja Center PWNU Jatim itu, ia mengatakan NU memilih cara yang humanis untuk menjaga keutuhan NKRI. "Syiah itu sangat berbeda jauh dengan Sunni secara akidah, tapi kami memilih cara yang santun agar mereka kembali pada jalan yang lurus, karena kami menilai warga Syiah itu umumnya tidak tahu persis Syiah secara akidah," katanya.

Menurut ulama muda dari Probolinggo itu, tokoh NU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memang pernah melontarkan pernyataan bahwa orang NU itu lebih Syiah daripada orang Syiah, tapi pernyataan itu bukan berarti kooperatif pada Syiah.

"Maksud Gus Dur yang sebenarnya adalah NU itu mengakui empat sahabat nabi yakni Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali, sedangkan Syiah hanya mengakui Ali, sehingga NU 'lebih' daripada Syiah karena tidak hanya mengakui Ali, tapi sahabat lain pula," katanya.

Dalam seminar itu, pembicara lain, Ketua Komisi Hukum MUI Pusat, Prof Dr Mohammad Baharun SH MA, menyatakan Gus Dur juga pernah menyatakan Sunni adalah Syiah minus imamah. "Itu artinya Gus Dur menunjukkan kepada kita bahwa Syiah mengakui imamah," katanya.

Namun, ia meminta masyarakat untuk berhati-hati karena Syiah itu menganut prinsip kontradiksi, antagonis, dan ambivalen. "Kalau Syiah versi Ali Syariati dan Syiah versi Muthohhar itu berbeda, maka perbedaan itu disengaja, agar masyarakat merasa ada hal yang benar dari Syiah," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement