Kamis 18 Dec 2014 03:22 WIB

Dubai Pamerkan Alquran Herbal Pertama

Alquran Herbal
Foto: Onislam
Alquran Herbal

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Wachidah Handasah

DUBAI -- Alquran dengan kandungan herbal untuk kali pertama dipamerkan di Dubai, pekan lalu, tepat tiga dekade setelah penciptaannya oleh seorang dokter Turki.

''Kami merasa sangat terhormat menerima hasil karya Hakim Hamdi Taher yang mencurahkan sebagian besar waktu dalam hidupnya untuk Alquran herbal yang sangat unik ini,'' kata  Abdul Aziz bin Hassan Moulavi Malabari, penasihat agama Islam pada Galeri Heddem Arts seperti dilansir Arabian Business, Jumat (5/12).

Hamdi Taher membuat Alquran herbal ini selama 22 tahun, yakni antara 1957 hingga 1979. Menggunakan campuran herbal pilihan, ia menciptakan Alquran unik ini berdasarkan sistem kedokteran Unani.

Unani adalah bahasa Arab untuk Ionian yang berarti Yunani. Sistem pengobatan yang berasal dari Yunani ini telah dipraktikkan selama 6.000 tahun.

Tak tanggung-tanggung, Alquran ini dibuat dari sekitar 200 jenis herbal. Dengan kandungan herbal itu, kitab suci ini memiliki khasiat terapeutik, terutama ketika pembaca menggerakkan jari-jarinya pada lembar-lembar halaman Alquran tersebut. Saat itulah, kandungan herbal akan merembes ke dalam pori-pori hari dan memberikan manfaat bagi kesehatan.

Kitab suci seberat 7,5 kilogram ini berisi campuran herbal yang diekstrak secara langsung dari biji-bijian, buah-buahan, dedaunan, batang, kulit, dan akar-akaran yang biasa digunakan dalam sistem pengobatan Unani. 

''Selama bertahun-tahun, dengan penuh kesabaran Hamdi Taher membuat Alquran ini. Setiap kata dan desain yang ada dibuat tanpa menggunakan mesin, alat, atau teknologi percetakan apa pun. Semua dibuat menggunakan tangan,'' jelas Malabari. 

Untuk mengukir huruf, nama bab, judul bab, dan nomor halaman, Hamdi Taher menggunakan krim herbal. Krim yang sama juga digunakan untuk melukis hiasan di tiap tepi halaman Alquran.

Alquran herbal yang terdiri atas 606 halaman ini telah disertifikasi oleh Kementerian Urusan Agama Islam Uni Emirat Arab. ''Kami telah menghubungi 1.714 museum di 80 negara untuk memastikan bahwa tidak ada orang lain yang telah membuat Alquran atau produk buku seperti ini. Jadi, ini memang yang pertama kali,'' ujar Malabari.

Banyak kalangan, menurut dia, telah menyatakan berminat membeli Alquran herbal ini. Namun, rupanya tak sembarang orang bisa membelinya. ''Kami akan menyeleksi. Pembeli haruslah orang yang benar-benar mengerti dan menghargai nilai-nilai Islam.'' 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement