Jumat 31 Oct 2014 03:54 WIB

Wow, Kesultanan Banjar Sudah 510 Tahun

Warga Martapura menunaikan ibadah haji era sebelum kemerdekaan
Warga Martapura menunaikan ibadah haji era sebelum kemerdekaan

REPUBLIKA.CO.ID, MARTAPURA -- Milad atau peringatan lahirnya Kesultanan Banjar, Kalimantan Selatan memasuki tahun ke-510. Milad ini dijadikan  sarana mengangkat harkat dan martabat budaya Banjar yang hampir tenggelam digerus zaman.

Hal itu dikatakan Sultan Banjar Khairul Saleh pada puncak Milad Kesultanan Banjar yang dipusatkan di Mahligai Sultan Adam Jalan Ahmad Yani Km 40 Martapura, Kamis (30/10).

"Makna milad selain mengangkat harkat dan martabat budaya Banjar sebagai kearifan sebuah lokal, juga diharapkan bisa dilestarikan generasi muda," ujarnya.

Ia menekankan, keberadaan kesultanan bukan sekadar perwujudan seremonial tetapi tekad menegakkan nilai adat bersendikan Islam dengan peradaban dan perkembangan zaman.

"Bagi kami, hal itu adalah amanah berat namun bukan sebuah kerja yang mustahil selama Kesultanan Banjar dan seluruh masyarakat Banjar istiqamah dan punya komitmen kuat," ucapnya.

Menurut Sultan yang juga menjabat Bupati Banjar dua periode, hal itu sejalan dengan tema milad ke-510 "Mengabadikan Kearifan Adat Menjunjung Kesempurnaan Syariat".

Dijelaskannya, tema itu mengandung filosofi masyarakat Banjar di mana pun berada, yakni tetap menjadikan adat sebagai pengikat dan agama sebagai sendi utama kehidupan.

"Budaya Banjar yang merupakan adat istiadat tetap dijunjung meski pun di perantauan sehingga adat yang turun menurun diwariskan tetap bisa lestari," ujarnya.

Dikatakannya, pembangunan Keraton Kesultanan Banjar yang digagas bukan pintu perpecahan tetapi bersama lembaga adat lainnya didedikasikan memperkuat Bhinneka Tunggal Ika.

"Kesultanan akan menjaga dan mengawal adat tradisi yang belum dan tidak dilakukan negara sehingga bisa saling sinergi mengabadikan adat sebagai identitas bangsa," katanya.

Milad ke-510 diisi dengan pemberian gelar keagungan dan pemberian gelar adat Astaprana pada tokoh budaya atau seniman yang berjasa membesarkan Budaya Banjar.

Gelar keagungan diberikan kepada Gusti Dhia Hidayat sebagai pangeran dan Halida Rachmawati menerima gelar puteri. Keduanya adalah anak dan menantu Sultan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement