Selasa 21 Oct 2014 20:45 WIB

MUI Tagih Janji Jokowi Soal Perayaan Hari Santri Nasional

Salah satu kegiatan santri di pondok pesantren.
Foto: Antara/Rudi Mulya/ca
Salah satu kegiatan santri di pondok pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengharapkan adanya peringatan hari santri nasional bersamaan dengan digelarnya acara Tahun Baru Islam 1436 Hijriah di Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (25/10).

"Hari santri nasional menjadi komitmen pemerintah, oleh karena itu kami berharap janji yang dulu pernah ditawarkan pada kampanye pilpres," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin di Jakarta, Selasa (21/10).

Melalui acara yang diadakan di Stadion Gelora Bung Karno yang akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo itu penetapan hari santri nasional bisa sekaligus dijatuhkan pada 1 Muharram sesuai janji yang pernah dibicarakan. "Semuanya juga tergantung pemerintah, kami hanya memfasilitasi umat Islam untuk merayakan hari besarnya, semoga saja bisa diadakan sekalian," tuturnya.

Janji ini pernah diutarakan oleh Presiden Joko Widodo ketika berkampanye pilpres beberapa bulan yang lalu, katanya.

Pencanangan Hari Santri Nasional itu merupakan permintaan dari pengelola Pondok Pesantren (Ponpes) Babussalam yang terletak di Banjarejo, Malang, Jawa Timur.

Hal itu disampaikan secara langsung oleh pimpinan ponpes KH Thoriq Darwis kepada Jokowi saat melakukan kunjungan ke ponpes tersebut pada Jumat (27/6). Jokowi pun berjanji untuk memperjuangkannya. "Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirahim, dengan ini saya mendukung 1 Muharram ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional," janji Jokowi pada Jumat (27/6).

Kunjungan Jokowi saat itu diakhiri dengan penandatanganan surat perjanjian penyanggupan penetapan Hari Santri Nasional pada 1 Muharram yang disaksikan oleh Tim Kampanye Jokowi dan segenap jajaran kyai dan ulama Ponpes Babussalam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement