Rabu 24 Sep 2014 21:10 WIB

Tidak Ada Pahala Jihad Bagi Pengikut ISIS

ISIS
Foto: VOA
ISIS

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Berkembangnya ajaran Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) ke sejumlah kalangan kampus membuat mereka melakukan upaya pencegahan melalui diskusi tentang ideologi berkebangsaan.

"Saya meyakini tidak ada pahala jihad bagi pengikut ISIS," kata Pengasuh Istana Al Quran Sirrul Asror Ustaz Syarif Matnadjih dalam seminar bertema 'Memperkuat Ideologi Pancasila dalam Mengantisipasi Pengaruh Islamic State in Iraq dan Syria (ISIS) di Indonesia', Rabu (24/9) di Kampus Universitas Al Azhar.

Justru, ia meragukan para anggota ISIS yang membawa nama Islam, namun tak memperlihatkan perilaku Islami yang cinta damai. Lantaran kerap memperlihatkan video-video pemenggalan para sandera ke linimassa.

Penilaian yang sama dilontarkan tokoh Nahdlatul Ulama DKI Jakarta Muhamad Taufik, Lc. yang juga menjadi pembicara.

 

"Saya meyakini watak dasar orang Indonesia tidak menerima ISIS. ISIS juga tidak ada hubungannya dengan Islam. Inti ajaran Islam adalah kemanusiaan, dan Islam Sunni Indonesia adalah yang terbaik," tegasnya.

Sebuah perbandingan tentang ideologi yang pantas diterapkan warga Indonesia disampaikan Lathifa Anshori. Perempuan yang pernah menjadi wartawan perang di sejumlah negara di Timur Tengah ini mengatakan, ketika dirinya menjadi mahasiswa di Timur Tengah, banyak para dosennya yang menanyakan tentang Pancasila.

"Pancasila itu penuh kedamaian dan ideologi Indonesia ini lebih berharga dari pada sekedar membela ISIS yang mungkin bisa menghancurkan toleransi kita," ungkapnya.

Usai menyampaikan berbagai pandangannya, mereka pun mendeklarasikan penolakan terhadap ajaran ekstrim ISIS bersama Pembantu Rektor Universitas Al Azhar Indonesia Ir Ahmad Lubis, MSc.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement