Selasa 15 Jan 2013 16:46 WIB

Praktik Pengurusan Jenazah Libatkan Sekolah (2-habis)

Rep: Damanhuri Zuhri/ Red: Chairul Akhmad
Jenazah (ilustrasi).
Foto: wordpress.com
Jenazah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Materi agama Islam mengenai praktik mengurus jenazah sudah ada sejak lama di SMUN Parung.

Dendi Suhendar menyatakan, penyampaian materi tersebut mengikuti perkembangan kurikulum yang berlaku.

“Nah, kurikulum yang berlaku saat ini bahwa materi pengurusan jenazah disampaikan di kelas XI semester dua,” jelasnya.

Alumnus Pesantren Wali Sanga Ngabar Ponorogo ini mengungkapkan, kesan pertama menyampaikan materi pengurusan jenazah, tak ada satu pun siswa yang berminat untuk menjadi bahan uji coba sebagai objek praktik.

Akhirnya, sekolah membeli boneka sebagai bahan untuk praktik pengurusan jenazah. “Sesungguhnya antusiasme siswa mengikuti praktik pengurusan jenazah sangat tinggi, terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan siswa,” tutur Dendi.

Yang menarik, sambung Dendi, di balik antusiasme tinggi siswa yang mengikuti pelajaran mengurus jenazah, ada juga siswi yang ketakutan bahkan histeris ketika diajak mempraktikkan mengurus jenazah.

Terutama, saat memandikan dan mengafani. “Mungkin, saat itu dia teringat keluarga atau orang tuanya yang sudah meninggal,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Drs Sodikin, guru agama SMUN Parung. Menurut dia, ketika kali pertama melakukan bimbingan dan praktik mengurus jenazah, tak sedikit siswa yang ketakutan.

“Awalnya banyak yang ketakutan. Boleh jadi karena trauma ada keluarganya yang telah wafat. Alhamdulillah, lama kelamaan mereka terbiasa,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement