Ahad 24 Jun 2012 22:59 WIB

Guru Mengaji Kian Langka, Inilah Penyebabnya

Anak-anak tengah belajar mengaji.
Foto: AP
Anak-anak tengah belajar mengaji.

REPUBLIKA.CO.ID,  GARUT -- Minat umat Islam untuk menjadi guru mengaji kian turun. Akibatnya, banyak daerah yang mengalami kelangkaan guru mengaji.

Salah satu faktor langkanya guru ngaji karena kurang perhatian dari pemerintah dalam memberikan jaminan kesejahteraan bagi guru ngaji. Akibatnya, banyak guru ngaji yang beralih profesi.

Menteri Agama RI, Suryadharma Ali akan mengupayakan meningkatkan kesejahteraan guru ngaji untuk menjaga generasi bangsa selanjutnya lebih baik.

"Kita coba cari cara bagaimana mereka (guru ngaji) bisa mendapatkan penghasilan yang layak sehingga tidak tergoda untuk mencari pekerjaan lain," kata Menteri saat menghadiri acara "Halaqoh Alim Ulama Partai Persatuan Pembangunan" di aula Hotel Suminar, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu.

Ia meminta kerjasama dengan seluruh pemerintah daerah untuk mencari solusi yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan guru ngaji sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Selain pemerintah daerah tingkat kota/kabupaten, kata Suryadharma, setiap Kantor Wilayah Kementerian Agama dapat melakukan langkah-langkah agar guru ngaji tidak berkurang.

"Ayo kita sama-sama cari jalan ke luarnya," katanya.

Berdasarkan laporan yang diterima, kata Menteri di Kabupaten Garut sudah terjadi kelangkaan guru ngaji, karena beralih profesi mencari pekerjaan yang lebih layak.

Menurut dia, salah satu faktor langkanya guru ngaji karena kurang perhatian dari pemerintah dalam memberikan jaminan kesejahteraan bagi guru ngaji.

Meskipun Pemerintah Kabupaten Garut telah perhatian kepada guru ngaji dengan memberikan honor Rp50 ribu setiap bulan, tetapi menurut Suryadharma tidak manusiawi karena tidak sebanding dengan tingkat kebutuhan.

"Saya sangat prihatin mendengar guru ngaji di Garut saat ini sudah langka. Lantas, bagaimana nasib generasi kita ke depannya, siapa yang akan mengajari mereka mengaji," katanya.

Permasalah guru ngaji, menurut dia menjadi sebuah peringatan bagi pemerintah atau umat islam agar segera mengatasinya bersama-sama.

Khusus Kabupaten Garut, ia meminta kepada Bupati Garut Aceng HM Fikri untuk segera menginventarisir jumlah guru ngaji dan memikirkan untuk mempunyai penghasilan yang layak.

"Pak Bupati tolong segera inventarisir jumlah guru ngaji," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement