Ahad 10 Oct 2010 10:32 WIB

Kader Muhammadiyah Harus Gemar Beramal

Rep: erik pp/ Red: Krisman Purwoko
Muhammadiyah
Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID,JEMBER--Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Syafiq A Mughni mengakui jumlah amal usaha Muhammadiyah memang sangat banyak dan tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Meski begitu, ungkap Syafiq, Muhammadiyah masih belum maksimal dalam memberdayakan umat dan mengentaskan kemiskinan yang jumlahnya cukup besar di masyarakat.

"Itu karena banyak kader Muhammadiyah banyak beribadah, tapi kurang dalam beramal jariyah. Jadinya, Muhammadiyah masih belum maksimal dalam membantu pemerintah mengurangi jumlah kemiskinan," terang Syafiq dalam orasinya saat pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) Muhammadiyah Jatim ke-14 di GOR Kaliwates, Jember, Sabtu (9/10).

Syafiq melanjutkan bahwa jika kader Muhammadiyah mau menyisihkan pendapatannya sebesar 10 persen untuk dikelola badan amal Muhammadiyah, pasti organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan tersebut mampu lebih berperan dalam dakwah sosial terkait penguatan ekonomi umat.

"Jika kader Muhammadiyah belum bisa memberi contoh dakwah secara nyata dan berkualitas, Muhammadiyah belum bisa disebut organisasi Islam besar. Saatnya kita memberi contoh dengan gemar beramal agar mampu jadi teladan gerakan pembaharuan," kata Ketua PW Muhammadiyah Jatim periode 2005-2010 tersebut yang akan mengakhiri masa jabatannya hari ini, (10/10).

Sedangkan, Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais menyebut tantangan dakwah Muhammadiyah semakin berat dari waktu ke waktu. Mengingat persoalan moral masyarakat semakin menurun dengan maraknya seks bebas dan pernikahan sejenis. "Masalah itu harus mampu dilawan dengan gerakan dakwah. Muhammadiyah harus menjadi pelopor syiar Islam untuk menjaga degradasi moral tak semakin membesar," ujar Dahlan.

Adik kandung mantan ketua umum PP Muhammadiyah Amien Rais tersebut mengharapkan Muhammadiyah juga ikut terlibat dalam masalah kerusakan lingkungan, sebab masalah pendidikan sudah lama diurusi Muhammadiyah. "Saat ini terjadi climate change, yang membuat cuaca tak menentu akibat kerusakan lingkungan. Masalah itu harus menjadi perhatian Muhammadiyah sebab termasuk bagian dakwah Islam," ucap Dahlan.

Ia mengakui keberadaan organisasi Muhammadiyah semakin maju dan berkembang, serta berperan dalam dalam membantu pembangunan negara. "Tapi, hal itu jangan sampai membuat Muhammadiyah terlena. Lebih baik, Muhammadiyah terus mengevaluasi dakwahnya agar ajaran Islam benar-benar menjadi rahmatan lil  alamin," imbuhnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo mengharap keberadaan Muhammadiyah mampu membantu pemerintah dalam mengurangi kantong kemiskinan di Jatim. "Caranya, Muhammadiyah harus mengobarkan semangat sodagar agar banyak kader menjadi entepreneur. "Jika banyak anggota Muhammadiyah menjadi pedagang, itu sangat membantu pemerintah dalam program pengurangan kemiskinan masyarakat," terangnya.

Soekarwo menilai Muhammadiyah akan menjadi organisasi terdepan dan pembaharu jika kembali kepada titahnya untuk menyebarkan semangat dakwah melalui cara berdagang. "Pendiri Muhammadiyah dulu mengajari cara dakwah efektif sambil berdagang. Semoga itu bisa ditiru anggota dan pimpinan Muhammadiyah sekarang," tukas anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu.

Perlu diketahui, agenda Muswil adalah untuk mencari 13 calon pengurus wilayah Muhammadiyah Jatim periode 2010-2015. Dari 52 calon, terdapat nama Muhadjir Effendy, Nur Cholis Huda, Najib Hamid, Muamal Hamidy, Imam Robandi, dan Thohir Luth, yang [removed][removed] berpeluang menjadi ketua PW Muhammadiyah Jatim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement