Rabu 02 Apr 2014 06:21 WIB

Bagaimana Muslim AS Menyikapi Donor Organ Setelah Meninggal?

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Citra Listya Rini
Muslim AS
Foto: islamicblog.co.in
Muslim AS

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Program Studi Kesehatan dan Agama di Universitas Chicago mencoba melakukan penelitian terkait dengan budaya mendonorkan organ tubuh setelah meninggal pada komunitas Muslim Amerika.

Studi ini menunjukkan hubungan yang kompleks antara sikap donasi organ dengan kepercayaannya dalam Islam. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa umat Islam cenderung menghindari melakukan donor organ karena berbenturan dengan nilai-nilai agamanya.

Ini merupakan pendapat dari tim peneliti yang diterbitkan di Jurnal Transplantation. Salah satu peneliti, Ashim Padela yang juga Direktur dari Program Studi Initiative on Islam and Medicine di Universitas Chicago memaparkan bahwa oran perlu membongkar teori dan mencoba mengerti mengapa orang-orang tertentu lebih percaya bahwa penyakit itu adalah cara Allah (Tuhan) menguji hambanya.

Meski demikian, tidak semua Muslim AS yang menolak mendonasikan organ tubuhnya karena sebagian percaya bahwa itu sudah menjadi budaya di Negeri Paman Sam itu.

"Beberapa ulama Islam berpendapat bahwa donor organ setelah meninggal tidak diperbolehkan dan tidak etis. Kita harus membicarakan ini dengan pasien dan keluarga mereka," ujar Padela, dilansir dari Medical News Today, Rabu (2/3).

Tim peneliti mengamati 97 Muslim AS. Mereka dikelompokkan ke dalam sejumlah etnis, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan status asuransi kesehatan. Hasilnya? Muslim Arab-Amerika cenderung membolehkan donor organ, berbeda halnya dengan Muslim Amerika-Asia atau Muslim Amerika-Afrika.

Padela mengatakan bahwa jumlah masyarakat AS yang membutuhkan transplantasi organ tubuh terus meningkat. Mereka membutuhkan uluran tangan yang mendesak dan ini memerlukan dialog yang terbuka dengan komunitas Muslim di AS.

"Sebuah dialog terbuka dengan suasana yang tenang, tidak menghakimi dibutuhkan untuk menginterpretasikan antara keyakinan beragama dengan donor organ ini," ujar Padela. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement