Rabu 27 Nov 2013 21:00 WIB

Al-Azhar Minta Angola Penuhi Hak Muslim

Masjid Angola dihancurkan.
Foto: Youtube
Masjid Angola dihancurkan.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Ulama Al-Azhar mengungkapkan keprihatinannya dengan situasi di Angola. Untuk itu, mereka akan mengutus tim pencari fakta guna mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi Muslim Angola.

"Kami telah mendapat laporan, utamanya dari media, soal perlakuan pemerintah Angola terhadap Muslim. Kami berharap ini tidak benar, karena pada dasarnya Angola menghargai kebebasan beragama, dan prinsip tolerans," demikian pernyataan resmi Al-Azhar, seperti dilansir onislam.net, Rabu (27/11).

Al-Azhar juga menuntur itikad baik Angola untuk memberikan klarifikasi atas masalah ini. "Mereka perlu menjelaskan. Dan komunitas Muslim diminta agar mendukung setiap upaya yang dilakukan guna tercapai perdamaian. Pemerintah juga diharapkan berlaku rasional, guna menghindari kompleksitas situasi," kata Al-Azhar.

Sebelumnya, Uni Ulama Islam Internasional (IUMS) menyerukan agar Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Liga Islam, Uni Afrika dan PBB agar turun tangan terhadap masalah tersebut. Mereka meminta agar masalah ini segera diselesikan dengan cara damai.

Beberapa surat kabar Afrika dan Angola melaporkan pemerintah Angola telah memberlakukan kebijakan diskriminatif terhadap Muslim. Sejumlah masjid dihancurkan dengan dalih ilegal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement