Rabu 09 Oct 2013 10:28 WIB

Alhamdulillah, Muslim Slovenia Bangun Masjid Pertama

Pembangunan masjid pertama di Slovenia, disaksikan mantan presiden Slovenia Danilo Turk (kiri)
Foto: AP
Pembangunan masjid pertama di Slovenia, disaksikan mantan presiden Slovenia Danilo Turk (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Afriza Hanifa

Kabar gembira datang dari Slovenia. Muslimin di negara Eropa Tengah itu tengah memulai pembangunan masjid pertama mereka. Kabar tersebut begitu melegakan, mengingat mereka telah mengusulkan pembangunan masjid sejak 1969 silam.

 

Reuters mengabarkan, setelah menggagas masjid puluhan tahun lamanya, Muslimin Slovenia akhirnya mendapat izin resmi dari pemerintah. Sejak 1969, pemimpin komunitas Muslim Slovenia Sulejman Kemurato telah mengusulkan gagasan pembangunan sebuah Islamic center di Ibu Kota Ljubljana. Namun, permintaan resmi itu tak menghasilkan apa pun.

 

 

Kemudian pada 2004, Muslimin kembali meminta secara resmi pembangunan sebuah masjid di ibu kota. Meski hanya meminta lokasi yang sangat sederhana, permintaan tersebut pun ditolak. Mereka tak mendapatkan izin konstruksi.

 

Hingga kemudian, wali kota Ljubljana terpilih, Jankovic, memiliki kepedulian pada komunitas Muslim. Para politikus sayap kanan pun menyuarakan dukungan terhadap proyek pembangunan masjid untuk Muslimin Slovenia. Sekitar 11 ribu tanda tangan dikumpulkan untuk mendukung Muslimin mendapatkan tempat ibadah.

 

Maka, Wali Kota Ljubljana pun kemudian menawarkan tanah di sebuah lokasi di pusat ibu kota. Lokasi itu berada di bekas industri kota. Pada 2008 komunitas Muslim pun menerima tawaran dan membeli lahan tersebut. Namun, baru tahun ini mereka mampu mengumpulkan dana untuk pembangunan masjid pertama di negara yang diapit Italia, Austria, Kroasia, dan Hungaria itu.

 

Wakil Komunitas Muslim Slovenia Mufti Nedzad Grabus menyampaikan rasa syukur yang mendalam. Apa yang diusahakannya bersama rekan-rekan Muslim bertahun-tahun lama akhirnya membuahkan hasil. “Kami sangat senang dapat memulai proyek ini di Ljubljana, yang dengan demikian kota dan negara ini akan lebih dikenal sebagai kota plural,” kata Grabus.

 

Pembangunan masjid akan dimulai November mendatang dan diperkirakan akan menghabiskan waktu tiga tahun. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun masjid lengkap dengan Islamic center itu ditaksir sekitar 12 juta euro atau 15,9 juta dolar Amerika, setara dengan Rp 159 miliar. Upacara peletakan batu pertama pun berlangsung sukacita pada pekan lalu. Acara itu bahkan dihadiri oleh mantan presiden Slovenia Danilo Turk dan Bosnia Member of the Presidency of Bosnia and Herzegovina, Bakir Izetbegovic.

 

Saat upacara, Izetbegovic mengatakan ikut gembira dengan pembangunan masjid pertama Slovenia. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Republik Slovenia dan Ljubljana yang telah mendukung proyek pembangunan masjid dengan memberikan izin dan persetujuan yang diperlukan untuk konstruksi. “Saya senang dapat menghadiri upacara luar biasa ini dan berbagi sukacita dengan Bosnia dan Muslim di seluruh Slovenia dan Ljubljana, yang akan segera mendapatkan rumah mereka. Sebuah masjid dan pusat kebudayaan Islam modern,” kata Izetbegovic.

 

Menurut laman OnIslam, Slovenia merupakan rumah bagi 50 ribu Muslim atau sekitar 2,4 persen dari total populasi negara republik tersebut. Sebuah sensus 2002 bahkan menunjukkan bahwa Islam menjadi agama terbesar kedua di sana setelah Katolik. Sebenarnya, Muslimin Slovenia pernah memiliki masjid di era sebelum kemerdekaan. Namun, masjid itu luluh lantak akibat Perang Dunia I.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement