Senin 27 May 2013 19:14 WIB

Inggris Bentuk Satgas Antiradikalisasi, Fokus ke Ulama

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Muslim Inggris saat melaksanakan shalat Jumat di jalanan Kota London.
Foto: dailymail.co.uk
Muslim Inggris saat melaksanakan shalat Jumat di jalanan Kota London.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Pemerintah Inggris berencana membentuk satuan tugas (satgas) dengan menyasar ulama dan imam masjid sebagai target operasi. Satgas ini merupakan jawaban atas perkembangan ekstremisme dan kekerasan di Inggris.

Perdana Menteri Inggris, David Cameron mengatakan pembentukan satgas ini bertujuan mencegah masyarakat yang beresiko terpengaruh ekstremisme. Satgas ini akan melibatkan menteri senior, kepala polisi London dan dinas keamanan dalam negeri (M15).

“Ini perlu untuk menghadapi para pemimpin agama yang mempromosikan kekerasan,” kata dia seperti dikutip Onislam.net, Senin (27/5).

Ide satgas ini muncul ketika Menteri Dalam Negeri Inggris, Theresia May melaporkan banyak ribuan Muslim yang beresiko terlibat radikalisasi.

“Kami memiliki orang-orang yang mungkin terlibat dalam aksi ekstremisme,” kata dia. Menurut May, melihat dari kondisi yang ada, tentunya terpikir apakah perlu untuk membatasi kegaiatan organisasi melalui aturan yang berlaku.

“Kami perlu melihat kekuasaan atau hukum,” kata dia.

Sebelum tragedi serangan kedua tentara di Woolwich, Inggris telah menerapkan kebijakan yang menekan ekstrimisme. Strategi ini dirancang untuk mencegah umat Islam dari ideologi ekstremisme. Namun, strategi ini dikritik lantaran hanya terfokus pada umat Islam saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement