Senin 25 Feb 2013 15:34 WIB

Dokter Muslim AS: Pengobatan Gratis Cermin Petunjuk Alquran

Rep: Agung Sasongko/ Red: Citra Listya Rini
Dokter Muslim saat mengobati pasien (ilustrasi).
Foto: http://www.wordsfall.com
Dokter Muslim saat mengobati pasien (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para dokter Muslim di Amerika Serikat (AS) berkeinginan untuk terus memberikan sumbangsihnya kepada warga AS yang tak mampu melalui pemberian pengobatan gratis. Menurut mereka, sumbangsih tersebut merupakan wujud dari pengejawantahan identitas sebagai Muslim.

'Apa yang kami lakukan ini merupakan cermin dari petunjuk Alquran," ungkap Dr Reshma Khan, Ginekolog di Rumah Sakit Raplh H Johnson seperti dikutip The Post and Courier, Senin (25/2).

Khan, sejak Januari 2012, bersama rekannya sesama dokter Muslim mendirikan klink gratis di Lowcountry. Khan dengan dibantu 20 relawan memberikan bantuan kepada mereka yang tidak mampu. Hingga kini, banyak masyarakat AS yang mendatangi klinik tersebut.

Sebelumnya, para dokter di New York mendirikan klinik kesehatan yang diberinama Rahma. Klinik ini menyediakan layanan kesehatan gratis, seperti layanan pengobatan umum, gigi dan lainnya. Hal serupa juga dilakukan Asosiasi Dokter Keturunan Pakistan-Amerika, yang memberikan layanan serupa di St. Louis.

 

"Terasa Indah memberikan layanan kepada beragam etnis dan agama yang berbeda," kata Khan. Menurut dia, sekitar 64 persen dari 300 pasien yang menyambangi kliniknya merupakan masyarakat yang tidak mampu. Hanya 46 persen yang bekerja namun tidak memikiki asuransi.

Ilian Moreno, yang baru saja menjadi korban PHK mengaku sangat terbantu dengan adanya layanan pengobatan gratis yang ditawarkan para dokter Muslim. "Saya sangat terbantu dalam situasi serba sulit. Minimal saya bisa mengurangi pengeluaran 600 dollar untuk kesehatan," kata dia.

Hal serupa juga dialami Angela Pearson. Angela yang juga baru di-PHK mengaku sulit untuk mengalokasikan dana guna membiayai pengobatan. "Saya merasa sulit membayar hipotek rumah atay makanan," ucapnya.

Lain lagi dengan cerita Michele McFadden. Menurutnya, apa yang diberikan para dokter Muslim AS mencerminkan penghargaan terhadap kemanusiaan yang begitu besar. "Tanpa peduli apa agama pasien, mereka sangat membantu," katanya.

Ke depan, para dokter Muslim AS berencana untuk meningkatkan layanan lebih luas, termasuk penambahan layanan pada pasien osteoporosis. "Kami berharap Allah SWT memberikan kami kesempatan melalui bakat yang dimilik guna memanfaatkannya kepada orang lain," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement