REPUBLIKA.CO.ID, Perkembangan Islam di Haiti memang cukup pesat, namun pemerintah setempat belum ingin menjadikan Islam sebagai agama resmi.
Tak ada data pasti berapa jumlah Muslim di Haiti. Namun, dalam penelitian yang dilakukan Pew Research Center menyebutkan, penganut Islam di negara ini sekitar 2.000 orang.
Namun, tokoh-tokoh Muslim di Haiti yakin, jumlah umat Islam lebih tinggi dari data yang ada dan diprediksi akan terus berkembang.
Guru besar sekaligus pengamat Afrika dari Universitas Winconsin-Milwaukee, Patrick Bellegarde-Smith, menyatakan sejumlah Muslim di Haiti adalah imigran dari negara Islam.
Sejalan dengan perkembangan itu, kini di Haiti terdapat lima masjid. Sejumlah politisi di parlemen juga beragama Islam dan ada sebuah program acara agama Islam di salah satu televisi lokal.
Islam sudah lama dikenal di sejumlah negara di gugus Kepulauan Karibia, seperti Trinidad-Tobago, Suriname, dan Guyana. Negara-negara ini memiliki populasi Muslim yang cukup banyak. Di sejumlah negara tersebut, Islam datang dari negara yang memiliki akar Islam kuat yaitu India dan Indonesia.
Billy dan sejumlah orang lainnya yakin, Islam sudah datang ke Haiti jauh sebelum negara ini merdeka, yaitu sekitar 1804, ketika budak Jamaika dan pendeta Voodoo bernama Boukman mendorong terjadinya revolusi budak yang akhirnya menggulingkan koloni Prancis. Menurut mereka, kebanyakan budak Jamaika saat itu adalah Muslim.
Saat ini, perkembangan Islam di Haiti memang cukup pesat, namun pemerintah setempat belum ingin menjadikan Islam sebagai agama resmi. Pemerintah juga belum mengakui pernikahan secara Islam. Selain itu, mengenakan serban ataupun hijab masih menumbuhkan pandangan negatif dan kecurigaan dari masyarakat sekitar.
Namun, semua itu tak mengecilkan hati umat Islam di Haiti. Mereka optimistis akan mampu bertahan dan saudara-saudara seiman mereka akan terus bertambah. ''Islam akan berkembang di Haiti. Generasi mendatang juga akan bicara tentang Islam," ujar Billy.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
