Jumat 20 Jul 2012 17:41 WIB

Israel Batasi Gerak Warga Palestina Selama Ramadhan

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Pos Penjagaan Israel menuju Masjid Al Aqsha
Foto: AP
Pos Penjagaan Israel menuju Masjid Al Aqsha

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Israel melarang ribuan orang dari Tepi Barat memasuki Masjid Al-Aqsha yang ingin melaksanakan Shalat Jumat pertama di bulan Ramadhan 1433 Hijriyah, Jumat (20/7). Hanya pria berusia di atas 40 tahun yang diperbolehkan memasuki masjid.

Infopalestina.com melaporkan, tentara Israel menghalangi warga yang hendak beribadah dengan alasan dibuat-buat seperti batasan umur dan lain-lain. Lantaran dihalangi, para jamaah akhirnya terpaksa kembali ke tempat asalnya.

Di Yerusalem, Samer Ayesh, seorang pedagang dari daerah Bab Al-Amoud mengungkap, sebelum dan selama bulan Ramadhan, Israel biasanya melakukan aksi-aksi provokatif di toko-toko komersil. Lalu Israel mengenakan denda seenaknya kepada para pemilik toko.

Rajab Abu Hamdi, supir taksi, juga mengungkapkan, polisi-polisi Israel mulai memberlakukan pembatasan sejak beberapa hari lalu di Bab Al-Asbat. Khususnya area milik otoritas waqaf Islami yang biasa digunakan oleh para supir taksi untuk memberikan pelayanan kepada para turis yang mengunjungi Gereja Getsemani dan Maria Magdalena.

"Polisi menggunakan bebatuan dan tiang sebagai penghalang bagi supir taksi yang ingin memasuki wilayah itu," kata dia seperti dikutip sahabatalaqsha.com.

Hamdi menuturkan, upaya penutupan jalan-jalan yang dilakukan Israel guna menghambat pergerakan penduduk dan kendaraan menuju masjid Al-Aqsha.

Dewan kota Israel juga mengirimkan para pekerjanya untuk melancarkan kampanye pembatasan pergerakan warga Palestina. Aksi ini dilakukan dengan pengawalan sejumlah polisi. Mereka juga ditugaskan untuk mencegah warga Palestina menghias jalan-jalan di Kota Tua Yerusalem dengan nuansa Ramadhan.

sumber : infopalestina.com/sahabatalaqsha.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement