Rabu 25 Jan 2012 14:51 WIB

Maladewa, Negeri Islam yang Menakjubkan (1)

Rep: Devi Anggraini Oktavika/ Red: Chairul Akhmad
Negara Kepulauan Maladewa identik dengan Islam.
Foto: http://www.arabianbusiness.com
Negara Kepulauan Maladewa identik dengan Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, Maladewa, begitu ejaan Melayu menyebut sebuah negara dengan 1200-an pulau koral di selatan-barat daya India ini, sekitar 700 kilometer sebelah barat daya Sri Lanka. Ejaan yang lebih universal bagi nama negara Asia Selatan ini adalah Maldives, dengan nama resmi Republic of Maldives.

Selain dikenal dengan alamnya yang mengagumkan, Maladewa menyimpan sejarah perkembangan Islam yang luar biasa. Sebuah pusat penelitian Islam, Royal Islamic Strategic Research Center (RISSC), tahun lalu melaporkan hasil penelitian yang menyebut Maladewa sebagai sebuah negara Muslim.

Seperti dikutip salah satu media online Maladewa, Minivan News, jumlah pemeluk Islam di sana adalah 99,41 persen dari total jumlah penduduknya. Sementara konstitusi Maladewa mengklaim bahwa penduduknya 100 persen Muslim, karena secara tidak langsung, Islam merupakan sebuah persyaratan seseorang untuk memegang status sebagai warga negara Maladewa.

Hingga pertengahan 1991, dari total luas daratannya yang hanya 298 kilometer persegi, Maladewa memiliki 725 masjid di seluruh penjurunya. Jumlah itu belum termasuk 266 masjid lainnya yang dikhususkan bagi kaum perempuan.

Namun, delapan tahun kemudian, pada Juni 2009, pemerintah Maladewa mengumumkan penutupan seluruh masjid khusus tersebut. Alasannya, untuk mengurangi pengeluaran pemerintah terkait pengelolaan masjid dan menekankan “bahwa tempat shalat terbaik bagi perempuan adalah di rumah”.

Islam menjadi bagian penting dari negara bermata uang Rufiyaa itu. Hari Jumat menjadi hari istimewa, sehingga hari kerja ditetapkan mulai Ahad hingga Kamis. Pada bulan Ramadhan, seluruh kafe dan restoran tutup, dan pemerintah membatasi jam kerja. Pun setiap adzan dikumandangkan lima kali sehari, kafe, restoran serta pertokoan menghentikan aktivitas perniagaan mereka selama lima belas menit.

Hari Jumat menjadi hari terpenting Muslim Maladewa untuk mengunjungi masjid. Untuk itu, pertokoan dan perkantoran di seluruh penjuru negara mengakhiri aktivitas mereka pada pukul 11.00 siang. Khutbah Jumat dilaksanakan satu setengah jam setelahnya, atau sekitar pukul 12.30. Islam menjadi salah satu bagian hidup terpenting penduduk Maladewa, dan menjadi satu-satunya agama yang diakui di negara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement