Selasa 29 Jun 2010 00:03 WIB

Pesona Masjid Biru di Antara Gereja St Petersburg

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Masjid Biru St Petersburg
Masjid Biru St Petersburg

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kubah Mesjid Biru 'The Blue Mosque' tampak menonjol di antara gereja-gereja di kota St Petersburg. St Petersburg merupakan salah satu kota budaya dan bersejarah di Rusia, yang berhias bangunan indah seperti St Isaac's Cathedral dan Kazan Cathedral dan tentu saja Masjid Kubah Biru.

Masjid Kubah Biru St Petersburg berseberangan dengan Benteng Petrus dan Paulus di pusat kota St Petersburg, kota yang dibangun Peter The Great. Kubah berwarna biru langit terlihat sangat jelas dari Jembatan Trinitas di Neva yang membelah kota itu. Pada petang hari di mana matahari masih menerangi bumi menjelang musim panas, penulis menyempatkan diri berkunjung ke Mesjid Biru. ''Kalau mau sholat Magrib nanti jam 11,'' ujar lelaki yang berada di luar pintu gerbang Mesjid Biru St Peterburg, sambil mengeluarkan handphone yang bertuliskan angka 11. Padahal penulis datang sekitar pukul 9 malam.

Masjid yang sudah berusia 100 tahun ini mampu menampung lima ribu jamaah. Di tengah ruangan masjid, yang pada era Uni Soviet (1940-1956) pernah digunakan sebagai gudang saat Perang Dunia II, terdapat lampu bulat bertatahkan kaligrafi buatan Rusia yang diperkirakan beratnya mencapai dua ton. Sementara, interior masjid berornamen bunga-bunga khas Rusia yang menutupi setengah dinding mesjid.

Saat Perang Dunia II, Masjid Biru memang ditutup dan digunakan sebagai medical warehouse. Tetapi atas permintaan Presiden  Indonesia Soekarno yang mengunjungi masjid ini pada tahun 1956, masjid ini dibuka kembali dan dikelola oleh Komunitas Muslim di St Petersburg. Masjid kembali dibuka hanya 10 hari setelah kunjungan Soekarno di St Petersburg.

 

Mesjid St Petersburg disebutkan sebagai '25 Simply Amazing in The World' atau 25 mesjid yang terindah di dunia, karena bangunan dan ornamen biru yang menghiasi mesjid. Jasa Presiden Soekarno selalu disebut-sebut oleh umat Islam di St Petersburg yang merasa bersyukur memiliki tempat ibadah yang indah dan menjadi salah satu tempat yang dikunjungi oleh umat Islam.

Mesjid St Peterburg yang dibangun untuk memperingati 25 tahun masa pemerintahan Abdul Ahat Khan, Emir Bukhara dari Turkistan merupakan karya dua arsitek Nasrani bernama Nikolay Vasiliev dengan insinyur sipil Stepan Krichinskiy dan pengawas pembangunan Alexander Von Gogen. Berkat kebaikan Kaisar Tsar Nicholas II yang memerintahkan penjualan tanah bagi penduduk Muslim di St Petersburg pada 1907, akhirnya mesjid St Peterburg dibuka pada 1913 dan menjadi masjid terbesar di Eropa.

Masjid ini memiliki dua menara yang menjulang setinggi 48 meter, sedangkan kubahnya dibalut keramik warna biru yang gagah dengan ketinggian 39 meter seperti kuba gereja yang banyak bertebaran di Rusia. Masjid St Petersburg ini dibangun dari sumbangan banyak pihak dan tercatat sebagai donatur terbesar adalah Said Abdul Sahad, Emir Bukhara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement