Rabu 25 Apr 2018 13:00 WIB

Menelusuri Masjid Nabawi

Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Di bulan Ramadhan 2018 atap Masjid Nabawi akan dipakai sebagai tempat Itikaf.
Foto: saudigazette.com
Di bulan Ramadhan 2018 atap Masjid Nabawi akan dipakai sebagai tempat Itikaf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagaimana banyak dijelaskan, Masjid Nabawi merupakan salah satu masjid yang sangat mulia. Rasulullah bersabda, ''Janganlah kalian berkunjung kecuali pada tiga masjid, yakni Masjid al-Haram (Makkah), Masjidku ini (Nabawi di Madinah), dan Masjid al-Aqsha (Palestina).''

Bahkan, Rasulullah juga bersabda, beribadah di Masjid Nabawi pahalanya akan dilipatgandakan hingga 1000 kali. Karena itu, tak heran, sebagian besar umat Islam yang pernah berkunjung ke Madinah, senantiasa menyempatkan diri untuk beribadah di Masjid ini. Bahkan, pada musim haji, jutaan umat Islam dari seluruh dunia, berusaha melaksanakan shalat sebanyak 40 kali (arbain) di Masjid ini selama delapan hari, untuk memperoleh keberkahannya.

Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah, setelah masjid pertama Quba, sekitar dua mil dari Madinah. Masjid Quba dibangun ketika Nabi SAW menunggu Ali bin Abi Thalib yang hijrah belakangan.

Dalam Masjid Nabawi terdapat sejumlah lokasi yang sangat bersejarah dalam Islam. Mulai dari tempat tinggal (rumah) Rasulullah, rumah Abu Bakar, Umar, dan sahabat lainnya, hingga makam Rasulullah SAW.

Beberapa ahli sejarah melukiskan ruangan dalam Masjid Nabawi. Diantaranya —sebagaimana dikutip Imtiaz Ahmad dalam bukunya Historical Site of Madinah Munawarrah (Tempat-tempat Bersejarah di Madinah)— adalah Syekh Dehlawi (958-1052 H). Secara lengkap Syekh Dehlawi menggambarkan berbagai tempat dalam Masjid Nabawi, yang ditandai dengan nomor-nomornya.

1. Tiang DutaUtusan. Nabi SAW biasa menggunakan tempat ini untuk menemui para utusan yang datang. Dan para sahabat terkemuka duduk di sekitar Rasul selama pertemuan berlangsung.

2. Tiang Pengawal. Tiang ini menjadi tempat berdiri para pengawal Nabi SAW., dan tempat ini dijadikan pintu masuk Rasul ke Masjid Nabawi.

3. Tiang Tempat Tidur. Abdullah bin Umar RA bercerita, ''Nabi SAW menggunakan tempat ini sebagai tempat tidur selama i'tikaf di Masjid.''

4. Tiang Abu Lubabah. Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, Rasul SAW bermaksud untuk menghukum bani Quraizhah (salah satu suku Yahudi) atas pengkhianatannya pada Nabi SAW. Abu Lubabah kemudian ditunjuk menjadi penengah. Namun, tanpa sengaja, Abu Lubabah membocorkan rahasia itu kepada suku Yahudi tersebut. Kemudian ia menyadari kekeliruannya dan mengikatkan dirinya di tiang tersebut selama tujuh hari dan baru melepaskan diri setelah Allah menerima taubatnya (QS Al-Anfal [8] : 27-28).

5. Tiang Aisyah. Thabrani menyebutkan, Aisyah RA meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, ''Ada tempat yang sangat penting dalam Masjid nabawi. Jika seseorang mengetahuinya, mereka akan mengadakan undian untuk mendapatkan kesempatan agar bisa shalat disana.'' Para sahabat berusaha mencari keterangan tersebut, namun Aisyah RA enggan menceritakannya. Dan ketika itu ada Abdullah bin Zubair RA, keponakannya. Sahabat yakin, Aisyah menceritakan tempat itu pada Abdullah bin Zubair. Ibnu Zubair RA sering shalat di tiang ini.

Rasulullah pernah mengimami shalat dari titk ini selama beberapa hari setelah adanya perubahan kiblat dari Masjid al-Aqsha ke Masjid al-Haram. Dan belakangan, Nabi mengimami shalat dari titk yang sekarang ini dikenal dengan nama Mihrab Nabawi asy-Syarif.

6. Tiang Mukhallaqah. Jabir RA meriwayatkan sebagaimana ditulis dalam Shahih Bukhari, ''Nabi SAW bersandar pada sebatang pohon kurma (yang awalnya terletak pada tiang ini) saat melaksanakan khutbah Jumat. Hingga kemudian kaum Anshar mengusulkan untuk membuat sebuah mimbar untuk Nabi SAW berkhutbah. Setelah mimbar tersebut dibuat, sejumlah sahabat mendengar pohon kurma tersebut menangis, hingga Rasul mendekatinya kemudian memeluknya.''

7. Mihrab Nabawi. Tidak ada mihrab di dalam masjid nabawi selama masa Rasul SAW dan empat khalifah Islam. Pada tahun 91 H, Umar bin Abdul Aziz pertama kali melakukan shalat di sini di dalam sebuah bentuk mihrab.

8. Mihrab Utsmani. Khalifah Usman RA mengimami shalat di tempat ini. Dan sekarang, imam Masjid nabawi juga mengimami shalat di tempat ini. Umar bin Abdul Aziz kemudian membangun sebuah mihrab di lokasi ini.

9. Mihrab Hanafi. Sebelumnya imam shalat dari empat mazhab (Hanafi, Syafii, Hambali, dan Maliki) mengimami shalat di Masjid Nabawi secara terpisah. Dan Imam Hanafi mengimami shalat dari tempat ini. Sekarang, hanya ada satu shalat berjamaah di Masjid Nabawi yang dipimpin oleh imam dari mazhab Hambali. Hal ini berlaku sejak kekuasaan dipegang oleh Pemerintahan Saudi.

10. Mihrab Tahajud. Nabi SAW biasa melakukan shalat tahajud di tempat ini.

11. Mimbar. Diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA, Nabi bersabda, ''Antara rumahku dan mimbarku adalah salah satu taman dari taman-taman surga, dan mimbarku akan berada di telaga Kautsar pada hari Kiamat.''

Berbagai pemerintahan muslim mengirimkan mimbar untuk masjid Nabawi dari waktu ke waktu. Mimbar yang ada sekarang dikirim oleh Sultan Murad ke-3 dari Dinasti Usmani tahun 998 H.

12. Tempat Muazin. Tempat ini berupa balkon segi empat, terletak di sebelah Utara Mimbar Nabawi. Selain untuk azan, tempat ini juga dipergunakan untuk menguatkan suar takbir pada shalat lima waktu.

13. Panggung di sekitar tempat tahajud.

14. Panggung tempat petugas keamanan. Saat memasuki Masjid Nabawi dari Bab Jibril, panggung ini berada di sebelah kanan. Dibangun oleh Sultan Nuruddin Zanki. Panggung ini bukanlah tempat ahli suffah, seperti perkiraan banyak peziarah.

15. Tempat Ahlu Suffah. Suffah berarti tempat beteduh. Sahabat nabi yang tidak memiliki rumah, dulunya bertempat tinggal di sini.

16. Bab Baqi. Pintu ini berhadapan dengan Bab Salam.

17. Bab Jibril. Terletak di bagian Timur, dan disebut juga dengan Bab Nabi, karena Nabi sering masuk melalui pintu ini.

18. Bab Nisa’. Pintu ini di buka oleh Umar Ibn Khaththab RA tahun 12 H. ''Umar berkata, ''Alangkah baiknya kalau pintu ini dikhususkan untuk wanita.''

19. Bir (Sumur) Thallhah. Jika memasuki masjid dari bagian paling kiri dari bab Fahd, sumur ini berlokasi sekitar 15 meter ke dalam masjid dan ditandai dengan tiga lingkaran. Sumur dan taman yang mengelilingi adalah milik Abu Talhah yang menginfakkannya karena mengharap ridla Allah, seteklah turun ayat ke-92 surah Ali Imran [3].

20. Bab Pintu Salam. Umar Ibn Khaththab RA membuka pintu ini yang terletak di tembok Masjid sebalah Barat, ketika dilakukan perbaikan Masjid tahun 12 H.

21. Rumah Abu Bakar RA. Jika seseorang berjalan dari mimbar melalui Bab Siddiq, rumah Abu Bakar terletak setelah tiang ke-5 sejajar degan Bab Siddiq. Nabi SAW pernah bersabda, ''Semua pintu rumah-rumah yang terbuka langsung ke dalam Masjid harus ditutup kecuali pintu Abu Bakar.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement