Selasa 24 Apr 2018 15:16 WIB

Pengetahuan Sahabat tentang Asbabun Nuzul

sebab-sebab diturunkannya ayat Alquran, para sahabat berbeda-beda dalam menjelaskan.

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ismail al-Faruqi dalam The Cultural Atlas of Islam (Atlas Budaya Islam) menjelaskan, tidak mungkin seseorang bisa memahami ayat Alquran tanpa mengetahui sebab-sebab turunnya ayat Alquran. “Suatu hal yang mustahil untuk memahami suatu ayat tanpa mengetahui latar belakang dan konteks historis ayat tersebut, kapan turunnya, dan bagaimana keadaan waktu itu.”

Apalagi, jelas dia, banyak ayat Alquran yang sulit dipahami karena sebagian ayat-ayatnya terdapat kalimat-kalimat yang bersifat umum, sehingga harus mendapatkan penjelasan dari riwayat Rasul SAW sebagaimana yang diceritakan oleh para sahabat Rasul SAW.

Dalam memahami ayat-ayat Alquran, termasuk sebab-sebab diturunkannya ayat Alquran, para sahabat berbeda-beda dalam menjelaskannya.

Ali bin Abi Thalib RA, sebagaimana dikutip Abdul Aziz dalam Tafsir Ilmu Tafsir, mengatakan, “Demi Allah, tidak ada sebuah ayat pun yang turun, kecuali saya mengetahuinya mengenai apa, siapa, dan di mana ayat itu diturunkan.”

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh Ibnu Mas'ud RA. Namun demikian, tidak semua ayat Alquran diketahui secara pasti oleh para sahabat. Tentang hal ini, Subhi As-Salih dalam Mabahits fi 'Ulum Al-Qur'an menjelaskan, ucapan Ali tersebut dan juga pendapat lainnya sebagaimana dimaksud, memperlihatkan besarnya perhatian sahabat terhadap Alquran.

Selain itu, hal tersebut disebabkan dorongan oleh iktikad baik para sahabat terhadap segala hal yang mereka dengar dan saksikan mengenai ayat-ayat Alquran pada zaman Nabi SAW.

Dan, lanjut As-Salih, bisa saja ucapan dari Ali itu bersumber dari tambahan para perawi hadis yang kemudian disampaikan bahwa ucapan itu berasal dari Ali dan kawan-kawan.

Dalam sejarah dikemukakan bahwa Muhammad Sirin pernah bertanya kepada Ubaidah tentang makna suatu ayat di dalam Alquran. Ubaidah menjawab, bertakwalah kepada Allah serta akuilah dengan jujur bahwa orang yang mengetahui kapan diturunkannya ahyat-ayat Alquran itu telah berpulang (Rasul dan para sahabat—Red).”

Al-Hakim dalam kitab Ulum al-Hadits menjelaskan, apabila seorang sahabat menyaksikan wahyu atau turunnya ayat-ayat Alquran, mereka akan mengatakan bahwa ayat ini turun tentang 'ini', 'ini', dan 'ini'.

Ibnu Taimiyah berpendapat, kadang-kadang suatu riwayat menuturkan maksud suatu ayat yang justru dalam ayat itu sendiri telah jelas maksudnya. Misalnya, hadis seperti ini menjelaskan ayat tersebut, namun tidak menjelaskan sebab turunnya ayat.

Az-Zarkasy dalam kitabnya Al-Burhan, sebagaimana dikutip As-Suyuti, menyebutkan, “Dari adat (kebiasaan) para sahabat dan tabiin dapat diketahui bahwa apabila salah seorang berkata; 'Turunnya ayat ini di dalam perkara ini', maka ayat yang dimaksudkan dengan kata-kata itu ialah bahwa ayat tersebut berisikan hukum-hukum tentang sesuatu dan bukan sebagai sebab turunnya ayat Alquran.”

Ismail Al-Faruqi menjelaskan, riwayat sahabat mengenai sebab-sebab turunnya ayat Alquran sangat penting dalam memahami ayat Alquran. Namun demikian, kata dia, semua itu harus diuji kebenarannya dengan membandingkan antara pendapat yang satu dengan yang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement