Kamis 22 Mar 2018 16:25 WIB

Mengenal Kitab al-Hayawan Karya al-Jahiz

Kitab al-Hayawan merupakan sebuah ensiklopedia zoologi yang terdiri atas tujuh volume

Ilustrasi Kitab Kuning
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Kitab Kuning

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan tahun sebelum ahli biologi Barat mencetuskan berbagai teori, seperti evolusi, seleksi alam, perjuangan untuk hidup (struggle for existence), serta rantai makanan, al- Jahiz pada abad ke-9 M telah mengungkapkannya.

 

Sayangnya, buah pikirnya itu telah diklaim peradaban Barat. Ironisnya, umat Islam di era modern tak mengetahui pencapaian ilmuwan Muslim di era keemasan. Tak heran jika sekolahsekolah di Indonesia negara Islam terbesar di dunia baik itu sekolah umum maupun agama tak mengajar kan penemuan penting itu kepada siswanya.

 

Para siswa hanya diajari ilmu biologi Barat yang telah ‘mencuri’ buah pemikiran ilmuwan Islam. Akibatnya, mereka lebih mengagumi Barat ke timbang pencapaian ilmuwan Islam di era kekhalifahan. Gagasan orisinal al- Jahiz mengenai sederet teori penting dalam ilmu biologi itu, dipaparkannya dalam Kitab al-Hayawan (Buku tentang Binatang).

 

Kitab al-Hayawan merupakan sebuah ensiklopedia zoologi yang terdiri atas tujuh volume. Di dalamnya, al-Jahiz mengupas dan menguraikan lebih dari 350 jenis binatang. Kitab ini dipandang sejarawan sains sebagai karya besar dan terpenting yang telah disumbangkan al-Jahiz bagi peradaban manusia modern. Secara khusus, al-Jahiz telah me ngu raikan teori evolusi dalam bukunya itu. Teori itu didasarkan pada pengaruh lingkungan terhadap binatang.

 

Selain itu, ia juga sudah memikirkan dampak lingkungan terhadap keberlangsungan hidup binatang. Inilah cikal bakal teori struggle for existence. Pada buku itu pula, al-Jahiz menguraikan ide seleksi alam dan rantai makanan. ‘’Binatang terlibat dalam sebuah perjuangan untuk mempertahankan hidupnya; mencari makanan, menghindar jadi mangsa, dan ber kembang biak. Faktor-faktor lingkungan memengaruhi organisme untuk mengembangkan karakteristik baru guna menjamin tetap bertahan hidup, kemudian bertransformasi menjadi spesies baru,’‘ demikian bunyi teori stuggle for existence yang tertulis dalam Kitab al-Hayawan.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement