Selasa 20 Mar 2018 17:02 WIB

Mazhab-Mazhab Penafsiran Alquran

kitab tafsir dapat dikelompokkan dalam empat jenis.

Alquran
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kitab tafsir yang ada hingga saat ini cukup banyak jumlahnya. Sejak masa Nabi Muhammad SAW sampai dengan masa tabiin, tidak ada kitab tafsir yang ditampilkan, kecuali Tanwir al-Miqbas min Tafsir Ibn Abbas (berisi kumpulan tafsir Ibnu Abbas) yang dihimpun oleh Abi Tahir Muhammad bin Ya'qub asy-Syairazy asy-Syafi'i.

Penulisan kitab tafsir sendiri mencapai puncaknya pada abad ke-7 hingga abad ke-9 Hijriyah. Masa ini adalah masa yang disebut Asr at-tadwin (masa penulisan dan penyusunan kitab tafsir).

Namun, tingkat pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki para sahabat menyebabkan adanya perbedaan dalam penafsiran terhadap ayat-ayat Alquran. Ditambah dengan pertentangan teologis yang terjadi di kalangan para sahabat dan tabiin. Pada akhirnya, itu mendorong terbentuknya mazhab-mazhab penafsiran Alquran dalam perkembangan pelbagai literatur tafsir.

Berdasarkan aliran dan corak penafsiran yang digunakan mufasir (ahli tafsir), kitab tafsir dapat dikelompokkan dalam empat jenis. Pertama, kitab tafsir riwayat (at-tafsir al-ma'tsur), yaitu kitab yang penafsirannya didasarkan atas penjelasan ayat Alquran, penjelasan hadis Rasulullah SAW, atau para sahabatnya. Kitab tafsir yang termasuk dalam kelompok ini adalah kitab yang ditulis pada abad ke-7 sampai abad ke-9 Hijiriyah.

Kedua, kitab tafsir dirayah (tafsir bi ar-ra'yi), yaitu kitab yang penyusunannya banyak menggunakan pendapat akal atau hasil ijtihad. Kitab jenis ini cukup banyak jumlahnya. Beberapa yang terpenting ialah Mafatih al-Gaib, Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta'wil, Madarik at-Tanzil wa Haqa'iq at Ta'wil, Lubab at-Ta'wil fi Ma'ani at-Tanzil, al-Bahr al-Muht, Gara'ib Alquran wa Raga'ib al-Furqan, Tafsir Jalalain, as-Siraj al-Munir fi al-I'anah ala Ma'rifah ba'd Ma'ani Kalam Rabbina al-Hakim al-Khabir, Irsyad al-'Aql as-Salim ila Mazaya al-Kitab al-Karim, dan Ruh al-Ma'ani fi Tafsir Alquran al-Azim wa as-Sab'i al-Masani.

Ketiga, kitab tafsir ayat ahkam, yaitu kitab yang khusus menerangkan penafsiran ayat-ayat hukum dalam Alquran. Misalnya, kitab tafsir Ahkam Alquran karya Abu Bakar Ahmad bin Ali ar-Razi al-Jassas, Ahkam Alquran karya Ali bin Muhammad at-Tabari, al-Iklil fi Istinbat at-Tanzil karya as-Suyuti, al-Jami' li Ahkam Alquran karya Muhammad bin Ahmad bin Farhi al-Qurtubi, Kanz al-Irfan karya Miqdad bin Abdullah as-Sayuri, dan as-Samarat al-Yani'ah karya Yusuf bin Ahmad as-Sulasi.

Keempat, kitab tafsir isyari atau lebih dikenal dengan tafsir sufi, yaitu kitab yang penyusunnya menggunakan makna batin atau makna yang tersirat dari ayat-ayat Alquran. Beberapa karya tafsir yang termasuk kategori tafsir sufi adalah kitab tafsir Haqa'iq at-Tafsir karya Abu Abdurrahman as-Sulami, Al-Kasyf wa al-Bayan karya Ahmad bin Ibrahim an-Naisaburi, Tafsir Ibn Arabi karya Ibnu Arabi, dan Ruh al-Ma'ani fi Tafsir Alquran al-Azim wa as-Sab'i al-Masani karya Syihabuddin Mahmud al-Alusi.

Selain keempat jenis kitab tafsir ini, dikenal pula beberapa kitab tafsir yang ditulis oleh kalangan Muktazilah dan Syiah. Kitab tafsir yang terkenal dari kalangan Muktazilah adalah Tanzih Alquran 'an al-Mata'in karya Abdul Jabbar bin Ahmad al-Hamdani, Amali asy-Syarif al-Murtada karya Ali bin Ahmad al-Husain, dan Al-Kasysyaf 'an Haqa'iq at-Tanzil wa Uyun al-Aqawil atau Al-Kasysyaf karya Abu Kasim Mahmud bin Umar az-Zamakhsyari.

Sedangkan, beberapa kitab tafsir dari kalangan Syiah adalah Tafsir al-Askari karya Hasan bin Ali al-Hadi, Majma' al-Bayan li Ulum Alquran karya Fadl bin Hasan at-Tubrusi, dan Asy-Syafi fi Tafsir Alquran karya Muhammad bin Syah Murtada al-Kasyi.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement