Rabu 14 Mar 2018 11:39 WIB

Istana Shaki Khan Alami Kerusakan di Masa Soviet

Sejumlah restorasi dilakukan guna mengembalikan keanggunan istana ini.

Kaca Patri Istana Shaki Khan
Foto: http://www.traveloazerbaijan.com
Kaca Patri Istana Shaki Khan

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Istana Shaki Khan mengikuti struktur arsitektur ekspresif dengan dinding yang memantulkan pencahayaan. Dekorasinya pun dipenuhi warna-warna cerah, ornamen jendela kayu, dan perapian yang menjadi ciri khas bangunan Eropa dari abad pertengahan.

Penggunaan kerajinan kayu mendominasi hiasan interiornya. Salah satu bagian arsitektur yang paling mencolok adalah penggunaan jendela kaca patri dengan bingkai kayu yang dikenal sebagai shabaka.

Shabaka adalah kombinasi dari ratusan potongan kerajinan tangan dari kayu yang dibuat dengan kerumitan tinggi. Ini terlihat pada sebagian besar dari interior di selatan ruang utama yang ditutupi oleh mozaik kaca berwarna dalam kisi-kisi kayu yang dirakit tanpa paku atau lem. Model Muqarnas terlihat pada cerukan pintu masuk, dan di setiap empat bagian dinding dengan lengkungan berwarna emas dan fragmen kaca patri.

Setelah pengambilalihan Kota Shaki dan istana oleh Soviet pada 1819, beberapa bagian penting situs bangunan sempat mengalami kerusakan. Pada 1952, di bawah pengawasan Soviet, salah satu arsitek terkemuka Azerbaijan, Niyazi Rezayev, untuk pertama kalinya melakukan pengkajian dan perbaikan Istana Shaki Khan. Dua arsitek Azerbaijan lain, Kamal Mamedbekov dan Nikolai Utsyn, ikut terlibat dalam pekerjaan ini untuk melakukan pemulihan bagian istana tersebut.

Pekerjaan restorasi selesai pada 1967, menjadikan situs istana ini hadir kembali seperti awal berdirinya. Setelah lebih dari 40 tahun, istana kembali membutuhkan perbaikan secara besar-besaran. Beberapa mural di dinding istana kembali rusak dan terancam hilang karena minimnya pemeliharaan.

Restorasi terakhir dilakukan pada 2002 dan 2004 yang disponsori Bank Dunia, dipimpin tim arsitektur Jerman. Sehingga, memunculkan kembali jejak sejarah istana ini dan kehidupan Kota Shaki di dalamnya.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement