REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Masjid ini menyandang status masjid terbesar di daratan Asia Tengah: Khazret Sultan. Sebuah kunjungan ke Kazakhstan akan terasa paripurna bila menyempatkan singgah ke masjid ini, kita akan dapat melihat sebuah keagungan dari arsitektur Islam.
Masjid ini tampil dengan dominasi warna putih dengan ornamen nasional khas Kazakhstan yang menyelimuti struktur bangunan bagian luar. Di saat langit cerah, ditambah dengan siraman cahaya mentari, warna putih tersebut akan membuat tatapan mata setiap orang yang melihat masjid ini akan terasa silau di kala siang hari.
Ya, inilah salah satu bangunan yang telah membuat Kazakhstan terus menyilaukan pamornya selepas mendeklarasikan dirinya sebagai negara merdeka dari pecahan Uni Soviet.
Masjid ini berdiri di atas lahan seluas 11 hektare di pusat kota Astana. Astana merupakan ibu kota baru Kazakhstan. Sebelumnya ibu kota dari negeri ini di Almaty.
Sebagai masjid megah, bangunan ini memiliki sebuah kubah utama berdiameter 28 meter dan tinggi 51 meter. Kubah tersebut berada di bagian tengah. Bagian luar kubah ini dihiasi oleh permainan garis simetris layaknya kubah masjid bergaya Mughal. Kubah utama masjid ini berbentuk bola setengah lingkaran dengan bagian tengahnya dibuat agak meruncing ke atas.
Selain kubah utama, terdapat pula delapan kubah yang berukuran lebih kecil. Pada kubah yang berukuran kecil ini terlihat adanya sedikit pengaruh dari bentuk kubah pada masjid-masjid bergaya Turki Usmani. Gaya kubah Turki umumnya memiliki bentuk bulat seperti sebuah mangkuk yang dibalik.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
