Rabu 31 Jan 2018 05:01 WIB

Abdullah ibn Ma'sud, Sosok Paling Dekat dengan Karakter Nabi

Ia meneladani berbagai kebiasaan Rasulullah.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Buku-buku teladan Nabi Muhammad SAW
Foto: Andi Nur Aminah/Republika
Buku-buku teladan Nabi Muhammad SAW

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Abdullah bin Mas'ud menerima pelatihan unik di rumah Nabi. Lelaki itu meneladani berbagai kebiasaan Rasulullah. Banyak orang mengenal Abdullah sebagai sosok paling dekat dengan karakter Nabi. Oleh karena itu, dia adalah orang yang paling berpengetahuan tentang Syariah.

Tidak ada yang bisa menggambarkan hal ini lebih baik daripada cerita tentang orang yang datang ke Umar bin Khattab saat berdiri di dataran Arafah dan berkata:

"Saya telah datang, wahai Amirul Mukminin, dari Kufah di mana saya meninggalkan seorang pria yang mengisi salinan Alquran dari ingatan." Umar menjadi sangat marah dan mondar-mandir di samping untanya, menggerutu. "Siapa dia?" Dia bertanya.

"Abdullah ibn Mas'ud," jawab pria itu. Kemarahan Umar mereda dan dia kembali tenang. "Celakalah kamu," katanya pada pria itu. "Demi Tuhan, saya tidak tahu ada orang yang lebih baik memahami syariah daripada dia.

 

Umar bersama Abdullah bin Mas'ud Suatu malam Rasulullah Sedang mengobrol dengan Abu Bakar tentang situasi umat Islam. Umar pun bersama mereka. Saat Nabi pergi, keduanya juga pergi bersamanya dan saat mereka melalui masjid, ada seorang pria yang berdiri sambil berdoa yang tidak dikenal.

Nabi pun ikut berdiri dan mendengarkannya, lalu berpaling kepada keduanya dan berkata, Barang siapa ingin membaca Alquran dengan nyaring, maka tirulah cara membaca Ibnu Umm Abd.

Setelah shalat, saat Abdullah duduk berdoa, Nabi SAW bersabda, "Min talah, niscaya akan terkabul," Rasul mengulanginya hingga dua kali. Umar lalu menemui Abdullah dan mengatakan kabar baik bahwa Rasul akan menjamin doanya diterima Allah. Namun, ternyata Abu Bakar telah lebih dahulu menemuinya dan menyampaikan apa yang dikatakan Rasul.

Abdullah Ibn Mas'ud memperoleh berkah pengetahuan Alquran. Dia per nah bersumpah atas nama Allah bahwa setiap ayat yang diwahyukan dan sebab turunnya telah dike tahuinya. Jika pun ada orang selainnya, Abdullah akan bersamanya untuk mempelajari wahyu Allah yang belum diketahuinya tersebut.

Abdullah tidak melebih-lebihkan apa yang dia katakan tentang dirinya sendiri. Hanya kejujuran yang keluar dari mulutnya. Suatu ketika Umar bin Khattab bertemu dengan sebuah kafilah. Saat itu gelap gulita dan kafilah tidak bisa terlihat dengan benar. Umar memerintahkan seseorang untuk memanggil kafilah tersebut. Tanpa disangka, di dalamnya ada Abdullah Ibn Mas'ud.

"Dari mana Anda datang?" tanya Umar. "Dari lembah yang dalam," jawabnya. "Dan kemana kamu pergi?" tanya Umar. "Ke rumah kuno," terdengar jawabannya. "Ada orang terpelajar (alim) di antara mereka," kata Umar dan dia memerintahkan seseorang untuk bertanya kepada orang itu: "Bagian mana dari Alquran yang paling besar?" "'Tuhan, tidak ada tuhan kecuali Dia, Yang Hidup, Yang Tidak Tertidur." Abdullah bin Mas'ud bukan hanya penghafal Alquran, dia juga dikenal sebagai sosok terpelajar dan ahli ibadah. Sejarah mencatatnya sebagai sosok pejuang kuat dan pemberani.

 

(Baca: Abdullah ibn Ma'sud, Sosok Penjaga Amanah)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement