Selasa 23 Jan 2018 15:30 WIB

Hilangnya Kejayaan Moor di Spanyol

Ribuan hasil karya bangsa Moor dihancurkan.

Masjid Cordoba di Spanyol.
Foto: EPA/KHALED ELFIQI
Masjid Cordoba di Spanyol.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Selama hampir delapan abad, di bawah kekuasaan bang sa Moor Spanyol menjadi contoh negara beradab. Kesuburan tanahnya membuat hasil pertanian sangat produktif, ditambah kete rampilan teknik dari para penakluk. Kota-kota muncul tak terhitung jumlahnya.

Di Cordoba terdapat segala keindahan dan ornamen yang menyenangkan mata. Kalung mutiara dan gaun yang indah menjadi seni dan industri. Seni, sastra, dan ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya.Matematika, astronomi, botani, sejarah, filsafat, dan hukum menjadi ilmu pengetahuan yang ber kembang di Spanyol.

Selain itu, kecermerlang an Granada mengirimkan cahaya pengetahuan ke seluruh penjuru Eropa dengan inspirasi semangat pengeta hu an. Pada saat banyak raja Eropa tidak bisa membaca atau menulis, seorang sultan Moor memiliki perpustakaan pribadi dengan enam ratus ribu buku.

Pada saat 99 persen orang Eropa masih buta hu ruf, Kota Moor dari Cordoba memiliki 800 sekolah umum. Tidak ada sebuah de sa dalam batas-batas kesultananan Moor, kecuali mem punyai layanan pendidikan yang bisa dinikmati oleh anak-anak petani paling mis kin. Sulit untuk menemukan seorang petani Moor yang tidak bisa membaca.

Bangsa Moor di Spanyol mulai melemah akibat pertikaian internal dan serangan dari kerajaan-kerajaan Kristen yang tak henti-hentinya. Sedikit demi sedi kit, ke kuatan bangsa Moor meng alami kemunduran dimulai dari Spanyol Utara.

Akibatnya, jutaan bangsa Moor meninggalkan Spanyol membawa harta benda me reka. Sementara itu, raja-raja Ero pa merebut kembali Toledo, Cordoba, dan Sevilla. Pada abad ke-11, perlawanan orang Spanyol Kristen mulai tumbuh dan di bawah Alfonso VI pasukan Kristen meng ambil kembali Toledo. .

Menghadapai perlawanan kerajaan-kerajaan Kristen, para penguasa Muslim di Spa nyol meminta bantuan Mu rabitun, sebuah dinasti suku bangsa Berber di Afrika Utara untuk datang membantu mereka. Pasukan Mu rabitun datang dan berhasil menghancurkan pemberon tak an Kristen di Spanyol. Tetapi, pada 1147 Dinasti Murabitun dikalahkan oleh koalisi lain suku Berber, yaitu Dinasti Muwahidun.

Pada 1482, kerajaan Islam Moor terpecah dan menanti ajal. Akhirnya, pada 2 Januari 1492, Raja Ferdinand dan Ratu Isabella akhirnya me ngibarkan bendera Kristen Spanyol atas Alhambra. Pada l8 Desember 1499, sekitar 3.000 Moor dibaptis oleh Kardinal Ximenes dan sebuah masjid terkemuka di Gra na da diubah menjadi ge reja.

Ribuan buku hasil karya bangsa Moor dihancurkan oleh Xi menes, kecuali buku tentang pengobatan. Pada 1500, di sebuah mesjid besar, tempat pe rempuan dan anak-anak meng ungsi, semua buku da lam bahasa Arab, terutama Alquran, dikumpulkan untuk dibakar. Ximenes telah membakar lebih dari 1.005.000 volume karya budaya Moor.

(Baca: Awal Mula Penyebutan Bangsa Moor)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement