Selasa 23 Jan 2018 15:15 WIB

Di Bawah Bangsa Moor, Spanyol Alami Masa Makmur

Moor menciptakan berbagai istana mewah.

Festival Budaya Islam ke-18 di kota Almonaster La Real, atau biasa disingkat Almomaster, di Propinsi Huelva, Daerah Otonom Andalusia yang berbatasan dengan Portugal, berlangsung pada tanggal 13 – 15 Oktober 2017.
Foto: dok. KBRI Madrid
Festival Budaya Islam ke-18 di kota Almonaster La Real, atau biasa disingkat Almomaster, di Propinsi Huelva, Daerah Otonom Andalusia yang berbatasan dengan Portugal, berlangsung pada tanggal 13 – 15 Oktober 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Andalusia berasal dari bahasa Arab, ‘Al-Andalus’, yang memiliki beberapa arti. Salah satu artinya adalah “menjadi hijau setelah musim panas yang panjang atau kekeringan”, dan sejarah Semenanjung Iberia selama berabad- abad membukti kan nya ketika Muslim menguasai Spanyol.

Selain mengembangkan Andalusia, bangsa Moor menciptakan berbagai istana mewah yang indah. Salah satu yang paling terkenal di Alhambra, Granada. Istana Alhambra mulai diba ngun pada 1238 oleh Sultan Muhammad ibn al-Ahmar.

Di Spanyol, Bangsa Moor menikah dengan berbagai bangsa, termasuk penduduk Spanyol-Muslim dan meme rintah dengan kebijaksanaan dan keadilan. Orang-orang Kris ten dan Yahudi diperla ku kan dengan toleransi sehingga beberapa dari mereka banyak yang menduduki jabatan penting di pemerintahan, bahkan ada pula yang akhirnya memeluk agama Islam. Mereka pun diizinkan untuk bekerja, melayani tentara, mengelola tanah, dan bah kan mempraktikkan ajar an agama masing-masing.

Di bawah pemerintahan bangsa Moor, perekonomian Spanyol menjadi makmur. Me reka juga meningkatkan perdagangan dan pertanian, mengembangkan seni, memberikan kontribusi berharga bagi ilmu pengetahuan, dan menjadikan Cordoba sebagai kota paling canggih di Eropa.

Dalam dua dekade, mayoritas penduduk Andalus, terutama sebagian besar orang Kristen, menerima Islam sebagai peng akuan atas keamanan, perdamaian, serta kebebasan ber agama dan berekspresi di bawah kekuasaan Muslim.

Selama masa pemerintahan Abdur-Rahman (755-788) bangsa Moor mulai membangun peradaban Islam seperti yang sudah berkembang di Damaskus dan Bagdad. Tempat tinggal khalifah, Madinat al-Zahra, sebuah kompleks istana yang terbuat dari mar mer, semen, gading, dan onyx. Madinat al-Zahra dibangun selama 40 tahun dengan bia ya sepertiga dari pendapatan Cordoba, sa lah satu keajaiban dunia pa da masa itu.

Pada abad ke-10, jumlah penduduk Cordoba mencapai 500 ribu. Menurut sejarah, kota ini memiliki 700 masjid, 60 ribu istana, dan 70 perpustakaan yang menyimpan le bih dari 500 ribu manuskrip. Cordoba juga memiliki sekitar 900 pemandian umum dan jalanannya dihiasi lampu, kota ipertama di Eropa yang mempunyai lampu jalanan.

(Baca Juga: Awal Mula Penyebutan Moor)

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement