Senin 22 Jan 2018 17:45 WIB

Berkembang, Studi Keislaman di Auckland

Islam terbukti telah memberi kontribusi penting bagi peradaban.

 Masjid Al-Huda di kampus Universitas Dunedin, Selandia Baru.
Foto: otagomusa.com
Masjid Al-Huda di kampus Universitas Dunedin, Selandia Baru.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Masjid Al-Nur, Christchurch Semakin tingginya ketertarikan akan Islam dan juga perannya yang sangat penting di dunia mendorong Universitas Auckland menghadirkan studi keislaman bagi mahasiswanya mulai tahun ini. Studi keislaman ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang mengambil program sarjana teologi.

Saat ini, studi tentang kebudayaan Islam dan komunitasnya dinilai sebagai sesuatu yang penting oleh universitas-universitas terkemuka di seluruh dunia. Ini karena Islam terbukti telah memberi kontribusi penting bagi peradaban, sejarah, dan juga percaturan politik dunia. Pada studi keislaman ini, para mahasiswa akan mendapat materi kuliah tentang sejarah Islam, termasuk per kem- bangan teologi Islam, filsafat Islam, juga kandungan Alquran.

Selain studi keislaman di Universitas Auckland, Muslim di Selandia Baru juga telah memiliki sekolah Islam. Sekolah Islam pertama di negeri ini adalah Al Madinah, berlokasi di Mangere, sebuah kawasan di pinggiran Auckland. Laporan mutakhir me nyebut, Al Madinah memiliki 350 siswa. Di Auckland pula, terdapat sekolah Islam khusus untuk perempuan, yakni Zayed College.

Laman www.30-days.net menyebutkan, mayoritas Muslim di Selandia Baru beraliran Suni. Pada saat yang sama, ada juga komunitas kecil berjumlah sekitar 1.500 orang yang beraliran Syiah. Beberapa anggota komunitas Syiah membuka sekolah akhir pekan dengan materi utama pelajaran bahasa Arab. Komunitas ini berharap, segera dibangun sekolah Islam Syiah di Auckland.

Organisasi yang menaungi pelajar dan pemuda Muslim terbentuk pada 1997 dengan nama The Muslim Students and Youth Association of New Zealand. Asosiasi ini dikelola oleh mahasiswa dan pemuda Islam. Seperti dijelaskan dalam wikipedia.org, asosiasi menyelenggarakan aktivitas reguler, seperti membuka kelas pembelajaran keislaman, menyelenggarakan turnamen olahraga, dan secara rutin mengadakan acara bertajuk “Islam Awareness Week”.

Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan jumlah mahasiswa Muslim dari Malaysia dan Singapura. Hal ini memengaruhi proporsi mahasiswa Muslim di beberapa universitas di Selandia Baru, ter masuk di Universitas Dunedin yang memiliki masjid kondang bernama Al Huda.

Disarikan dari Islam Digest Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement