Selasa 05 Dec 2017 17:15 WIB

Dari Bangsa Moor, Islam Tiba di Peru

Rep: mg02/ Red: Agung Sasongko
Muslim Peru saat melaksanakan saat berjamaah.
Foto: ihh.org
Muslim Peru saat melaksanakan saat berjamaah.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Islam terus berkembang dari awal abad ke-7 Masehi hingga saat ini. Bahkan, sekarang hampir di semua negara terdapat pemeluk agama Islam. Pada awal abad ke-7 Masehi, Islam mulai muncul di daerah Semenanjung Arab, yaitu saat Nabi Muhammad SAW menerima ayat-ayat Allah SWT.

Lalu, setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Islam pun mulai berkembang di Samudra Atlantik di daerah Barat dan juga Asia Tengah dan Timur. Segera setelah itu, banyak di berbagai wilayah mulai bermunculan kerajaan-kerajaan Islam.

 

Setelah masa kerajaan telah usai, kini mulai bermunculan komunitas- komunitas Muslim di berbagai belahan dunia. Tak terkecuali di Peru, sebuah wilayah jauh di Amerika Latin.

Komunitas Muslim di Peru sangat minoritas. Merujuk data dari Muslimpopulation pada 2013 lalu tercatat populasi Muslim di sana hanya sekitar 5.000 orang. Angka yang sangat kecil dibandingkan total populasi Peru yang mencapai 29,5 juta jiwa. Agama Katolik mendominasi populasi negara Amerika Selatan tersebut dengan persentase lebih dari 85 persen.

Secara historis, Islam pertama kali dikenalkan di Peru oleh bangsa Moor atau Moros dari Spanyol. Mereka melarikan diri dari Spanyol ke Peru karena mendapat penyiksaan.Tercatat dalam sejarah, terdapat seorang wakil penguasa Spanyol di Peru yang merupakan bangsa Moor dari Guadalajara.

Ia bernama Alvaro Gonzalez.Pada 1560, Alvaro dijebloskan ke penjara di Kota Cuzco dengan leher ter belenggu karena telah mempraktikkan dan menyebarkan agama Islam. Rekannya yang merupakan keturunan bangsa Spanyol dan Negro, Luis Solano, pun mengalami nasib serupa dengan dakwaan yang sama.

Islam pun sempat lenyap karena banyaknya penyiksaan terhadap Muslimin. Umat Islam sempat dicekam ketakutan hingga enggan menyebut diri sebagai Muslim. Sementara Islam tenggelam, misionaris Peru McNaim giat menyebarkan paham gereja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement