Rabu 25 Oct 2017 16:30 WIB

Peradaban Islam Wariskan Teknik Pemurnian Air

Ilmuwan Muslim.
Foto: Metaexistence.org
Ilmuwan Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bangsa Arab memiliki teknik pengendapan sedimen yang disebut al-Tarwiq. Teknik ini untuk membuang partikel tersuspensi dalam air.

Pemurnian air dengan teknik ini dilakukan secara bertahap. Teknik ini digunakan pertama kali oleh bangsa Mesir. Sedimentasi ditemukan di dinding kuburan Amenophis II bertahun 1500- 1300 SM di Tibah.

Teknik pemurnian air lainnya adalah koagulasi. Teknik ini digunakan untuk membersihkan air dari partikel dalam air. Tapi teknik ini membutuhkan waktu agak lama, sekitar empat jam. Tentu saja, itu sangat tidak eko nomis bila pemurnian air dalam jumlah banyak. Senyawa kimia ditambahkan dalam proses pemurnian ini, sehingga nantinya partikel da lam air akan menggumpal dan lebih mudah dipisahkan sehingga pemurnian air jadi lebih cepat.

Ada banyak bahan kimia yang bisa dipakai untuk teknik sedimentasi koagulasi. Elemen pen ting yang harus ada adalah campuran alu minium dan besi seperti aluminium sulfat atau al-Shab. Senyawa ini akan menggum palkan kotoran dalam air.

Seiring perkembangan zaman, koagulan alami seperti tepung dan resin tumbuhan juga digunakan. Biji-bijian semisal biji aprikot juga dimanfaatkan. Karena di dalamnya ada senya wa pengikat partikel yang membuat air lebih jernih.

Eksperimen pemurnian air yang presisi dan detail pertama kali disebutkan dalam buku peng obatan bangsa Arab. Ibnu Rubr al-Tatari (wafat pada 9 M) merupakan yang pertama me nguraikan metode ini. Sayangnya, uraian itu tak sepenuhnya bisa dipahami.

Eksperimen itu kemudian disempurnakan oleh al- Tamimi dengan lebih akurat. Metode yang ia gunakan mirip dengan metode penjernihan air skala laboratorium.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement